.webp)
Peran Israel dan Iran membuat harga minyak dunia dan gas melonjak. Kenaikan harga minyak akibat perang kedua negara tersebut sudah mencapai 4%. Hal ini membuat investor gelisah.
"Pasar saat ini sangat volatil," kata Chief Market Strategist StoneX Group, Kathryn Rooney Vera, dikutip dari detikFinance, Senin (16/6/2025).
Vera mengungkapkan harga minyak mentah Brent naik hampir 4% dan diperdagangkan mendekati US$ 76,94. Sebelumnya, harga minyak sempat naik hingga 7% saat awal kedua negara saling menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Portofolio Sound Income Strategies, Eric Beyrich, mengungkapkan Israel memang telah menyerang fasilitas pemrosesan gas alam Iran yang kini menjadi sumber bahan bakar jaringan listrik di negara tersebut.
"Tetapi, sejauh ini Israel tidak merusak fasilitas ekspor minyak," kata Beyrich. Namun, Beyrich menjelaskan, kondisi ini bisa berubah dalam beberapa waktu ke depan.
Beyrich mengungkapkan pasar khawatir akan terjadi pembatasan pasokan minyak jika terjadi penutupan Selat Hormuz, yaitu jalur pelayaran antara Iran dan Oman. Jika penutupan terjadi, maka perdagangan akan terdampak dan ini bisa memengaruhi harga minyak dunia. "Ini bisa memperburuk tekanan inflasi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(hsa/hsa)
