ASPADIN Bantah Air Minum Kemasan Plastik Bisa Memicu Kanker

ASPADIN Bantah Air Minum Kemasan Plastik Bisa Memicu Kanker

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 09 Apr 2025 15:17 WIB
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat ditemui seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Bali, Selasa (8/4/2025).
Foto: Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat ditemui seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Bali, Selasa (8/4/2025). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) membantah tudingan Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta jika air minum dalam kemasan (AMDK) berbahan plastik bisa memicu kanker. Ketua Umum DPP ASPADIN Rachmat Hidayat mempertanyakan sumber data Giri Prasta.

Menurut Rachmat, otoritas kesehatan dunia tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut selama produksi AMDK berjalan.

"Juga BPOM sendiri kami tidak pernah menemukan pernyataan seperti itu atau dari Kementerian Kesehatan juga tidak pernah kami memperoleh seperti itu termasuk juga dari otoritas keamanan pangan dunia juga tidak pernah statemen seperti itu," kata Rachmat kepada detikBali, Rabu (9/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami nggak tahu sumber dari Pak Wakil Gubernur dari mana," sambungnya.

Rachmat juga menegaskan tidak pernah menemukan jurnal ilmiah mana pun di dunia yang sesuai dengan pernyataan Giri Prasta.

ADVERTISEMENT

"Semua produk di Indonesia kan wajib memiliki izin edar dan wajib memenuhi standar nasional industri yang selalu diobservasi setiap tahun," tutur dia.

Sebelumnya, Giri Prasta turut merespons larangan produksi Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) plastik di bawah satu liter. Menurut Giri, penggunaan kemasan plastik dalam jangka panjang bisa memicu penyakit kanker.

"Mohon maaf saya bukan ahlinya tapi kalau kemasan plastik itu lama maaf sekali itu nanti ke depan kita konsumsi bisa membuat kita kanker," kata Giri di kantor DPRD Bali, Selasa (8/4/2025).

Giri menilai kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster sepenuhnya bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan memastikan Bali menjadi provinsi go green.

"Persoalan di daur ulang ini kami akan mengurangi dulu pelan-pelan dari semua lini, ke depan bisa dijadikan tradisi di Bali menggunakan tumbler," tutur mantan Bupati Badung dua periode itu.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads