Saat Lebaran atau hari raya lainnya, biskuit Khong Guan kerap menjadi camilan khas keluarga atau suguhan untuk tamu. Kaleng merah ikonik bergambar seorang ibu dan dua anak pun tak asing lagi di atas meja masyarakat Indonesia.
Mulai dari desain kalengnya yang khas hingga beragam varian rasa biskuit di dalamnya, Khong Guan telah lama dikenal luas. Namun, bagaimana asal mula biskuit legendaris ini hingga menjadi populer di berbagai negara?
Melansir detikFinance, Minggu (6/4/2025), biskuit ini berawal dari dua bersaudara Chew Choo Keng dan Chew Choo Han yang berimigrasi dari sebuah desa kecil di Fujian, Tiongkok ke Singapura pada 1935.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka bekerja di pabrik biskuit lokal. Namun, ketika Jepang menginvasi Singapura pada 1940-an, keduanya mengungsi ke Perak, Malaysia.
Di sana, mereka tetap memproduksi dan menjual biskuit buatan tangan. Namun, kelangkaan pasokan gula dan tepung memaksa mereka untuk sementara beralih profesi sebagai penjual garam dan sabun.
Setelah Jepang mundur pada akhir Perang Dunia II di tahun 1945, Chew bersaudara kembali ke Singapura. Mereka melanjutkan bisnis biskuit dengan dukungan keluarga, namun kali ini mengandalkan teknologi mesin.
Perubahan besar terjadi ketika Chew Choo Han menemukan mesin pembuat biskuit tua yang rusak di bekas pabrik tempat mereka dulu bekerja. Mesin tersebut ia beli dan perbaiki.
"Ia segera membelinya dan dengan tekad yang kuat dan pikiran yang cerdik dalam hal mekanik, ia membuat jalur produksi biskuit semi-otomatis menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor melalui oven bata darurat," terang Khong Guan dalam situsnya.
Inovasi tersebut mempercepat pertumbuhan bisnis mereka hingga akhirnya pada 1947, mereka mendirikan pabrik pertama Khong Guan Biscuit (KGB) di Jalan 18 Howard, Singapura.
Memasuki era 1970-an, Khong Guan mulai melebarkan sayapnya ke Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Di Indonesia, perusahaan ini mendirikan PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia di Jalan Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.
Produksi biskuit pun berkembang pesat. Hingga kini, Khong Guan memiliki pabrik besar di berbagai negara seperti Tiongkok, Korea, Taiwan, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Ekspansi Khong Guan berlanjut ke Amerika Serikat. Pada 1982, mereka mendirikan Khong Guan Corporation (KGC) di Berkeley, California. Meski awalnya hanya berupa kantor kecil, perusahaan ini sukses menguasai 90% pangsa pasar biskuit kaleng di Amerika.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)