Wayan Cekug bisa bernapas lega. Kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cahaya Pesona Mandiri, Desa Angseri, Tabanan, Bali, itu akhirnya bisa meraih laba Rp 5 juta pada tahun lalu.
Dari keuntungan tersebut, BUMDes Cahaya Pesona Mandiri menyetorkan uang itu kepada Desa Angseri Rp 1 juta, sedangkan sisanya untuk operasional perusahaan desa itu. "Sebelumnya selalu minus (rugi)," tuturnya kepada detikBali, Selasa (18/2/2025).
BUMDes Cahaya Pesona Mandiri berdiri pada Juli 2021. Perusahaan desa itu mendapatkan penyertaan modal Rp 545 juta dari Desa Angseri secara bertahap.
Modal dari Desa Angseri itu Cekug gunakan untuk membeli peralatan seperti pompa air. BUMDes Cahaya Pesona Mandiri menjadi operator untuk menyediakan air bersih bagi 280 keluarga di desa yang terletak di ketinggian 640 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Keluarga yang berlangganan air dari BUMDes dikenai tarif beragam. Tarif itu mulai dari seribu rupiah hingga Rp 3 ribu per kubik.
Selain itu, BUMDes Cahaya Pesona Mandiri juga memiliki usaha lain yakni Pertashop. Perusahaan desa itu bekerja sama dengan Pertamina untuk menjual Pertamax.
Cekug menerangkan BUMDes memilih usaha itu karena di Desa Angseri belum ada SPBU. Jarak terdekat ke SPBU dari desa barhawa sejuk itu adalah 9 kilometer.
Menurut Cekug, kehadiran Pertashop itu memudahkan warga setempat yang menjual Pertamax eceran. "Mereka cukup beli di Pertashop BUMDes," paparnya.
Pertashop BUMDes Cahaya Pesona Mandiri bisa menjual 400 liter Pertamax dalam sehari. Adapun, keuntungan perusahaan desa itu dari berjualan BBM nonsubsidi itu adalah Rp 850 per liter.
Cekug mengungkapkan BUMDes Cahaya Pesona Mandiri wajib memiliki usaha yang tidak boleh bersaing dengan warga Desa Angseri. "Keberadaan BUMDes tidak boleh membunuh usaha warga, justru BUMDes harus bisa melayani kebutuhan mereka," tutur pria berusia 64 tahun itu.
Baca juga: Beragam Anyaman Bambu dari Desa Angseri |
Keberadaan BUMDes Cahaya Pesona Mandiri yang menjadi penggerak ekonomi desa ini menjadi salah satu pertimbangan BRI menetapkan Desa Angseri mendapatkan status Desa BRILiaN 2023 dengan kategori Tata Kelola Terbaik. Desa BRILiaN merupakan program pengembangan desa yang diselenggarakan oleh BRI untuk mengembangkan potensi desa.
Ada empat aspek yang dinilai misalkan kehadiran BUMDes yang aktif sebagai penggerak ekonomi desa, implementasi digitalisasi (keuangan digital dan pemanfaatan produk BRI), inovasi dalam pemecahan masalah sosial di desa, hingga keberlanjutan untuk menyejahterakan masyarakat melalui sektor unggulan di desa itu.
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Angseri I Ketut Nuartha menuturkan usaha yang dilakukan BUMDes Cahaya Pesona Mandiri diprioritaskan untuk mengatasi masalah penduduk. Misalkan, penyediaan air bersih dan menyalurkan Pertamax.
Nuartha memaklumi BUMDes Cahaya Pesona Mandiri baru bisa menyetorkan dividen ke Desa Angseri Rp 1 juta pada tahun lalu. "Karena memang biaya operasionalnya untuk penyediaan air cukup besar," kata pria berusia 43 tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Regional CEO BRI Denpasar Hery Noercahya mengungkapkan Desa Angseri bisa ikut desa BRILiaN karena memiliki sejumlah kelebihan. Misalkan, tersedianya jaringan air bersih untuk masyarakat secara keseluruhan dengan sistem yang terukur dan terjangkau bagi masyarakat.
Desa seluas 758,16 hektare itu juga memiliki perencanaan pembangunan berkelanjutan atau masterplan desa. "Perencanaan ini bertujuan untuk mengatur pembangunan dengan terarah dan terukur," ujarnya.
BRI, Hery menerangkan, memberikan pendampingan dari akademikus untuk peningkatan kapasistas pemerintah Desa Angseri. Selain itu, bank pelat merah tersebut juga mendukung penguatan BUMDes Cahaya Pesona Mandiri agar lebih yang profesional dan transparan dalam pengelolaan usaha desa.
BRI juga memberikan dukungan kepada BUMDes Cahaya Pesona Mandiri dan Desa Angseri untuk menggunakan transaksi nontunai. Misalkan, BRI mengedukasi terkait penggunaan BRImo untuk pegawai desa. "Juga pemanfaatan BRILink untuk BUMDes," imbuhnya.
(gsp/hsa)