PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus merespons Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bali yang mengusulkan agar digunakan QR code untuk pembelian LPG di pangkalan. QR code ini diusulkan untuk menggantikan syarat NIK saat pembelian gas subsidi di pangkalan.
Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menilai penggunaan QR code akan berdampak pada teknis di lapangan, termasuk pada kebutuhan hardware dan software sampai dengan SPBU. QR code sendiri sebelumnya telah digunakan untuk pembelian pertalite di SPBU.
"Kami juga perlu pahami bahwa tidak semua pangkalan sebarannya terjangkau dengan jaringan dan kemudahan akses terhadap internet," kata Ahad di Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sambung Ahad, penyebaran pangkalan juga tak sama dengan SPBU. SPBU selama ini tersebar di jalan-jalan besar, berada di tengah kota ataupun di jalan lintas provinsi.
"Tetapi, kalau pangkalan bisa sampai ke pelosok pedesaan, itu yang perlu kami cermati. Kami masih menunggu kajian dan regulasi seperti apa teknis dari pemerintah," ungkap Ahad.
(hsa/hsa)