BI Perkirakan Kinerja Penjualan Eceran di Bali Terus Tumbuh

BI Perkirakan Kinerja Penjualan Eceran di Bali Terus Tumbuh

Sui Suadnyana, Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 00:30 WIB
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja saat dijumpai detikBali di kantornya, Senin (16/12/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja saat dijumpai detikBali di kantornya, Senin (16/12/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran di Bali terus tumbuh. Hal itu tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Desember 2024 yang diperkirakan sebesar 118,2 atau secara year on year (yoy) tumbuh 8,7%.

Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Pulau Dewata terus meningkat atau berada di level optimis (>100). Menurutnya, prediksi peningkatan kinerja ini didorong oleh berbagai faktor.

"Termasuk pertumbuhan ekonomi Bali yang solid dan peningkatan daya beli masyarakat sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendukung pada akhir tahun," ujar Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwin menyontohkan, kebijakan penurunan tarif tiket pesawat sebesar 10% selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mampu menjadi katalisator utama dalam peningkatan konsumsi di Bali. Data Angkasa Pura menunjukkan adanya pertumbuhan jumlah kunjungan turis nusantara dan asing pada Desember 2024 sebesar 4,69% (yoy) atau sebanyak 1,07 juta wisatawan.

Menurutnya, prakiraan meningkatnya penjualan eceran di Bali pada Desember 2024 didorong oleh pertumbuhan sub kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 5,5% secara month to month (mtm). Lalu, bahan bakar kendaraan bermotor meningkat 4,4% (mtm), sandang meningkat 3,8% (mtm), dan barang lain meningkat 2,2% (mtm).

ADVERTISEMENT

Kemudian, makanan, minuman dan tembakau serta barang budaya dan rekreasi masing-masing meningkat sebesar 1,1% (mtm). Suku cadang dan aksesori meningkat 0,6% (mtm).

"Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi terjadi secara merata, tidak hanya terkonsentrasi pada sektor tertentu," sebutnya.

Sementara pada November 2024, IPR tercatat sebesar 117,2 atau tumbuh 10,1% (yoy). Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional pada bulan November 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,9% (yoy). "Prospek penjualan eceran di Bali ke depan juga diperkirakan tetap baik," ujar Erwin.

Erwin mengungkapkan Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan dalam jangka pendek dan menengah. Responden memprakirakan penjualan pada enam bulan ke depan di Mei 2025 meningkat sebesar 188,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 180,0 (IEP> 100).

Erwin mengatakan peningkatan IEP mengindikasikan momentum pertumbuhan ekonomi Bali akan terus berlanjut. Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, BI Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali bersinergi dalam mengawal kestabilan harga serta memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan menjaga ekonomi Bali agar terus bergerak dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads