Bank Jatim resmi memperoleh dua posisi strategis di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah penandatanganan Shareholder Agreement (SHA) dalam Kelompok Usaha Bank (KUB). Jabatan strategis itu yakni satu direksi dan satu komisaris.
"Untuk tanda tangan SHA, kami sudah selesai dengan Bank Jatim. Dari Bank Jatim juga ada permintaan untuk dua pengurus, yaitu satu direksi dan satu komisaris," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, Kamis (9/1/2025).
Meskipun Bank Jatim kini menjadi pemegang saham pengendali (PSP) 2 di Bank NTT, pengisian posisi tersebut tetap harus melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Yohanis menambahkan, proses ini akan dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk jabatan yang diminta itu nantinya melalui fit and proper test dulu. Namun yang pasti, dalam kerja sama ini, mereka sebagai PSP 2 memang perlu ada perwakilan di pengurus. Kami targetkan penyelesaian ini di tahun 2025, termasuk evaluasi saham," jelas Yohanis.
Ia juga berharap kerja sama melalui KUB ini dapat meningkatkan kinerja Bank NTT dalam melayani masyarakat.
"Kami berharap dengan KUB bersama Bank Jatim ini, kinerja Bank NTT semakin meningkat," imbuhnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, yang juga merupakan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, menegaskan pentingnya pemenuhan modal inti sebesar Rp 3 triliun sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Jika modal inti itu tak terpenuhi, Bank NTT bisa turun kelas menjadi bank perkreditan rakyat (BPR).
"Peraturan ini bertujuan untuk memperkuat perbankan daerah dalam menunjang pembangunan di NTT," kata Andriko.
Ia juga mengungkapkan bahwa selain penyertaan modal, Bank Jatim akan berbagi sumber daya manusia (SDM) dengan Bank NTT.
"Selain menyertakan modal mereka di Bank NTT, ada juga sharing SDM. Nanti ada satu direksi dan satu komisaris independen dari Bank Jatim," ujarnya.
(dpw/gsp)