Trans Metro Dewata Angkut 8,2 Juta Penumpang Sejak 2020

Trans Metro Dewata Angkut 8,2 Juta Penumpang Sejak 2020

Rizky Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 27 Des 2024 16:44 WIB
Bus Trans Metro Dewata saat berhenti di halte Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung.
Trans Metro Dewata. Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
Denpasar -

PT Satria Trans Jaya mencatat sebanyak 8,2 juta penumpang telah menaiki bus Trans Metro Dewata sejak pertama kali beroperasi pada 2020 hingga 22 Desember 2024. Namun, jumlah penumpang turun sejak dua tahun terakhir, yakni pada 2023 dan 2024.

Berdasarkan data yang diterima detikBali, pada awal beroperasi pada 2020 bus TMD telah ditumpangi sebanyak 183.677 orang. Terhitung sejak September hingga Desember 2020.

Kala itu, baru empat koridor saja yang beroperasi. Pada koridor pertama (Sentral Parkir Kuta-Terminal Pesiapan) ada 38.657 orang yang naik bus berwarna merah, hitam, dan putih, itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, koridor dua (Terminal Ubung-Bandara) tercatat lebih banyak penumpang, yakni 121.706 orang. Di koridor tiga (Terminal Ubung-Pantai Matahari Terbit) sebanyak 19.760 orang. Kemudian, di koridor empat (GOR Ngurah Rai-Monkey Forest) tercatat lebih sedikit, yakni hanya 3.554 orang.

Pada 2021, penumpang bus TMD mengalami peningkatan yang signifikan di setiap koridornya, dengan total sebanyak 1,8 juta penumpang. Koridor satu tercatat paling banyak penumpangnya mencapai 575.815 orang.

ADVERTISEMENT

Kemudian, di koridor dua mencapai 453.002 orang. Kemudian, di koridor tiga tercatat ada 374.923 orang. Sedangkan, di koridor empat melonjak signifikan dari tahun sebelumnya, yakni 481.351 orang.

Memasuki tahun ketiga, seluruh koridor bus TMD semakin meningkat angka penumpang dari dua tahun sebelumnya. Total penumpang pada tahun itu merupakan angka tertinggi selama beroperasi yakni 2,3 juta orang. Apalagi, ada tambahan koridor lima (Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Bali).

Di koridor satu meningkat hingga 12 persen atau sebanyak 678.014 orang. Di koridor dua juga naik sebanyak 510.042 orang. Kemudian, di koridor tiga sebanyak 386.892 orang. Sedangkan, koridor empat ada 500.450 orang. Koridor lima yang terhitung rute baru menembus angka 315.347 orang.

Malah, pada 2023 hampir seluruh koridor mengalami penurunan jumlah penumpang. Tercatat total penumpang pada 2023 hanya 2 juta orang saja. Di koridor satu turun menjadi 580.510 orang dan koridor dua turun menjadi 455.144 orang.

Begitu juga di koridor tiga turun cukup drastis, tercatat hanya 261.567 orang saja dan koridor empat hanya 397.129 orang. Hanya koridor lima saja yang mengalami peningkatan sebesar enam persen atau 379.989 orang.

Pada 2024 jumlah bus TMD kembali mengalami penurunan, bus TMD hanya bisa menampung penumpang sebanyak 1,7 juta orang saja. Di koridor satu jumlah penumpangnya turun menjadi 437.816 orang. Di koridor dua juga turun 391.186 orang. Kemudian, di koridor tiga turun hampir 100 ribu dari tahun sebelumnya, yakni 158.152 orang. Di koridor empat turun sekitar tujuh persen saja, yakni 306.058 orang.

Pada tahun ketiga, koridor lima turun tiga persen atau 363.235 orang. Di pertengahan tahun 2024, TMD menambah satu koridor lagi. Bus itu mengambil rute Bandara menuju ITDC Nusa Dua. Baru beroperasi lima bulan, koridor lima mampu menampung 44.701 orang.

Alhasil, selama lima tahun beroperasi bus TMD mengalami kenaikan pada tiga tahun pertama. Namun mengalami penurunan di dua tahun terakhir.

Manajer Operasional Trans Metro Dewata, Ida Bagus Eka Putra menjelaskan terkait menurunnya penumpang karena ada perubahan sistem alat penghitungan penumpang pada 2024. Perubahan itu dilakukan oleh pemilik layanan yakni Kemenhub.

"Ada perbedaan alat perhitungan penumpang, 2020 sampai dengan 2023 menggunakan kamera APC yang dipasang di atas pintu depan bus. Sedangkan 2024 perhitungan diambil dari alat pembayaran (tob dan Qris) sehingga ada kemungkinan data berbeda," ujar Budi kepada detikBali, Jumat (27/12/2024).




(nor/nor)

Hide Ads