Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta menyebut bus Trans Metro Dewata (TMD) terancam tak lagi beroperasi pada 2025. Sebab, ia melihat bus TMD masih belum berjalan optimal.
"Itu kan dananya dari Jakarta (subsidi Kementerian Perhubungan). Kalau perusahaan berpikir bahwa harus pindahkan ke tempat lain karena tempat lain lebih membutuhkan ya ada kemungkinan kami setop operasi," ujar Samsi, Kamis (26/12/2024).
Samsi mengatakan masyarakat Bali sudah lama kehilangan transportasi publik. Sehingga, masyarakat sudah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita untuk kembali lagi ke sana (transportasi publik) butuh waktu untuk penyesuaian, butuh dipaksa kadang-kadang," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Samsi, Bali berbeda dengan daerah lain yang juga memiliki Teman Bus seperti TMD. Masyarakat di daerah lain, khususnya di Pulau Jawa, masyarakatnya terbiasa menggunakan transportasi publik karena jarak antar desa saja cukup jauh.
"Di sini kan dekat-dekat. Nah tapi lama-lama orang juga mulai mikir kalau hujan enak di bus, tinggal bawa payung," imbuh Samsi.
Ia juga khawatir dengan penganggaran bus TMD yang masih belum clear sampai saat ini. "Kami memang terima surat sih dari Jakarta minta diambil alih oleh pemprov, tapi pemprov belum ada kapasitasnya," tutur dia.
Pun demikian, Samsi bersyukur jika Bali pernah ada transportasi publik seperti TMD. Namun, jika memang potensi berhentinya operasional bus tersebut terjadi, akan sangat terasa bagi masyarakat yang sudah mulai terbiasa menggunakan transportasi publik.
(nor/gsp)