Generasi muda, termasuk mahasiswa, didorong untuk meningkatkan pemahaman terkait produk serta layanan asuransi dan dana pensiun. Pemahaman mengenai asuransi dan dana pensiun penting bagi generasi muda dalam perencanaan masa depan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB), Rudi Sulistyo, mengatakan terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk dalam memberikan pemahaman mengenai produk dan layanan asuransi serta dana pensiun.
"Anak muda memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif," kata Rudi di Mataram, Minggu (24/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencanaan masa depan sejak dini sangat diperlukan generasi muda. Berbagai perencanaan masa depan itu termasuk pengelolaan keuangan yang bijak, investasi, dan penerapan manajemen risiko hingga kepemilikan asuransi.
"Dalam setiap siklus kehidupan, terdapat kebutuhan dan risiko yang harus diantisipasi. Mitigasi risiko perlu dilakukan sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan," ujar Rudi.
Pengelolaan keuangan dan investasi harus disesuaikan dengan kapasitas serta profil risiko masing-masing individu. Rudi menekankan agar mahasiswa memahami manfaat, risiko, dan biaya dari produk dan layanan jasa keuangan yang akan digunakan sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik dalam mencapai tujuan keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa. Hal itu menjadi upaya pengembangan SDM unggul. Hal ini juga sejalan dengan visi keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
"Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif," ungkap Ogi.
Melalui kegiatan OJK Mengajar, Ogi berharap dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman civitas akademika mengenai pengelolaan keuangan dengan baik serta memahami produk dan layanan jasa keuangan, terutama produk asuransi dan dana pensiun.
"Masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik akan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakat sejahtera akan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional," jelas Ogi.
(iws/iws)