Bank BPD Bali membukukan laba bersih sebesar Rp 809,67 miliar hingga Oktober 2024. Capaian ini ditopang tata kerja perusahaan yang baik dan konsisten.
Raihan laba tersebut meningkat 19,81% secara tahunan (year on year atau yoy). Total aset Bank BPD Bali meningkat sebesar 14,33% (yoy) atau sebesar Rp 39,763 miliar. Kemudian, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 33,797 miliar atau tumbuh 14,94%.
Selanjutnya, penyaluran kredit yang direalisasikan meningkat sebesar 7,24% dengan jumlah Rp 22,647 miliar. Kredit didominasi oleh kredit UMKM sebesar 50,94%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, optimistis Bank BPD Bali dapat mencapai target yang telah ditetapkan sampai dengan akhir tahun ini. Hal ini tercermin dari terjaganya indikator keuangan, yakni CASA 69,42%; CAR 25,74%; ROA 3,50%; ROE 24,44%; NIM 6,63%; BOPO 65,32%; dan LDR 67,01%. Bahkan, indikator NPL Gross yang menjadi acuan potensi kredit bermasalah terjaga pada angka 1,07%.
"Bank BPD Bali terus melakukan upaya peningkatan serta inovasi untuk keamanan dan kenyamaman nasabah," ujar Sudharma dalam siaran pers yang diterima detikBali, Senin (18/11/2024).
Sudharma menegaskan BPD Bali berkomitmen untuk meningkatkan penerapan tata kelola yang baik, manajemen risiko, dan pengendalian dalam operasional organisasinya.
Selain itu, BPD juga memiliki komitmen dalam kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Menurut Sudharma, penerapan dan penguatan tata kelola yang baik bukan sekadar kewajiban. "Manajemen Bank BPD Bali secara konsisten dan berkelanjutan menjaga agar lima asas tata kelola, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (keadilan) menjadi landasan dalam setiap usaha yang dilakukan bank," urai Sudharma.
Bank BPD Bali secara konsisten juga meningkatkan keamanan digital dari serangan siber. Sudharma menegaskan berbagai langkah dilakukan mencakup penerapan keamanan digital terkini.
BPD juga mengembangkan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan dan pemantauan keamanan teknologi informasi (TI) secara realtime.
"Untuk mengantisipasi adanya serangan siber, Bank BPD Bali juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak, serta gencar memberikan edukasi terkait keamanan digital kepada nasabah," beber Sudharma.
Di samping fokus pada peningkatan kinerja dan penerapan tata kelola yang baik, seluruh aktivitas operasional Bank BPD Bali dari hulu ke hilir juga telah diidentifikasi dampak lingkungannya sehingga dapat dimitigasi dan dikelola.
Dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat diwujudkan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang terarah dan terukur dampaknya serta mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sudharma menjelaskan BPD Bali menyadari pentingnya menerapkan inisiatif keuangan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai SDGs.
"Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, Bank BPD Bali memperhatikan potensi untuk meningkatkan portofolio kredit yang berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang berdampak positif untuk mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Bank BPD Bali membuahkan sederet penghargaan selama 2024. Di antaranya, penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Mei 2024 sebagai "Instansi yang Telah Mengembangkan Inovasi dan Digitalisasi yang Berdampak Signifikan bagi Peningkatan Pendapatan Daerah di Wilayah Bali."
Kemudian, penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2024 sebagai "Bank Teraktif Pelaksanaan Bank Goes To School Sekolah Luar Biasa."
"Kemudian, penghargaan dari Infobank pada Agustus 2024 sebagai The Excellent Performance Bank In 25 Consecutive Years 1998-2023, serta berbagai penghargaan lainnya," tandas Sudharma.
(hsa/gsp)