PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatatkan perolehan laba bersih pada kuartal IV/2024 mencapai Rp 878,47 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 19% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengungkapkan pertumbuhan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh sebesar 7,96% (yoy) atau Rp 3,35 triliun. Pendapatan bunga tersebut didorong oleh pendapatan bunga kredit Rp 2,49 triliun dan pendapatan bunga nonkredit Rp 0,86 triliun.
"Dengan fundamental perusahaan yang membaik, maka kami semakin optimistis menuju pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujar Sudharma dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin (20/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudharma menyebut perusahaan yang dipimpinnya akan terus berinovasi melalui ekspansi bisnis serta meningkatkan kualitas produk digital. Menurutnya, ada kenaikan pengguna aplikasi BPD Bali Mobile yang mencapai 287.065 atau tumbuh sebesar 30 % yoy.
Ia lantas merinci capaian Bank BPD Bali lainnya pada kuartal IV/2024. Adapun, total aset Bank BPD Bali tercatat tumbuh 11,66% atau mencapai Rp 38,31 triliun.
Selanjutnya, pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai 15,10% yoy atau Rp 32,17 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh giro sebesar Rp 4,96 triliun atau tumbuh 10,27% (yoy), tabungan Rp 17,81 triliun atau tumbuh 15,10% (yoy), dan deposito Rp 9,39 triliun atau tumbuh 17,82% (yoy).
BPD Bali juga mencatatkan pertumbuhan outstanding total kredit sebesar 7,94% atau Rp 22,83 triliun pada kuartal IV/2024. Kredit didominasi oleh kredit UMKM yang mencapai 51,20% dari total keseluruhan kredit.
Menurut Sudharma, pencapaian kinerja Bank BPD Bali tersebut tidak terlepas dari dukungan para pemegang saham dalam penguatan permodalan. "Melalui pemetaan bisnis yang tepat dan optimalisasi strategi produk maka kami yakin dapat terus berkembang menjadi lebih tangguh dan tumbuh sehat," pungkasnya.
(iws/iws)