Erupsi Gunung Lewotobi: Industri Pariwisata Labuan Bajo Terpukul, Bali Aman

Erupsi Gunung Lewotobi: Industri Pariwisata Labuan Bajo Terpukul, Bali Aman

Ambrosius Ardin, Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 13 Nov 2024 21:16 WIB
Suasana di perairan Labuan Bajo yang dipenuhi kapal wisata dan hotel.
Labuan Bajo. (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Denpasar -

Industri pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tengara Timur (NTT) terpukul imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Tingkat hunian kamar hotel anjlok karena tak ada wisatawan yang masuk dalam beberapa hari terakhir.

"Okupansi per hari ini turun rata-rata di bawah 50 persen. Banyak yang chek-out dan tidak ada chek-in," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat Silvester Wanggel, Rabu (13/11/2024).

Okupansi hotel terus menurun karena wisatawan tetap meninggalkan Labuan Bajo selama Bandara Komodo ditutup. Mereka meninggalkan Labuan Bajo menggunakan transportasi laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak tamu juga sudah meninggalkan Labuan Bajo dengan naik kapal Pelni, nyeberang ke Sape dengan kapal Ferry bahkan ada yang sewa mobil Labuan Bajo-Lembar (Lombok). Juga memakai jasa kapal Roro Labuan Bajo-Surabaya," terang Silvester.

Bali Masih Aman

Sementara itu, Dinas Pariwisata Bali memastikan aktifitas pariwisata Bali masih berjalan normal. Meski dalam beberapa hari ini, banyak penerbangan yang dibatalkan.

"Dapat kami sampaikan bahwa sampai saat ini kondisi Bali sangat aman karena Gunung Lewotobi Laki-laki berada sangat jauh dari pulau Bali. Aktivitas pariwisata Bali masih berjalan normal," ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2024).

Menurutnya, terkait dengan adanya pembatalan penerbangan baik dari maupun ke Bali, sesuai penjelasan PT Angkasa Pura Indonesia, mereka telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan aerodrome observation melalui papertest dengan hasil negatif. Serta tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara.

Dia menyebut hal tersebut juga diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG. Serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan pilot report atau laporan pilot.

"Sehingga dapat dinyatakan oleh otoritas bandara setempat, ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (13/11) tidak terdampak abu vulkanik, dan bandara beroperasi normal," sebutnya.

Tjok menuturkan bagi para penumpang yang terdampak oleh pembatalan penerbangan, pihak Angkasapura dan maskapai telah menyiapkan mekanisme untuk menangani penumpang.




(dpw/dpw)

Hide Ads