Memasuki usia ke-50 tahun, kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia. Pada tahun 2026 mendatang, lahan bekas lokasi Matsuri Restaurant akan dimanfaatkan untuk pembangunan hotel.
Terkait hal itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) bersama PT Paramita Bali Dewata sebagai investor melakukan penandatanganan kerja sama penggunaan dan pemanfaatan lahan di Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection, Senin (21/10/2024).
Penandatanganan kerja sama antara ITDC dengan Paramita Bali Dewata ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama ITDC, Ari Respati, dan Direktur PT Paramita Bali Dewata, Erwin Tanuwidjaja. Kerja sama ini mencakup penggunaan dan pemanfaatan lahan Lot RA - C1 di Nusa Dua, dengan luas 10.418 mΒ².
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjanjian ini memberikan kesempatan kepada PT Paramita Bali Dewata untuk mengembangkan lahan dengan peruntukan campuran (mixed-use), termasuk akomodasi dan komersial. Jangka waktu kerja sama ditetapkan selama 30 tahun, dengan opsi perpanjangan selama 20 tahun.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menyampaikan harapannya bahwa perjanjian penggunaan lahan ini dapat membawa dampak positif bagi pengembangan kawasan The Nusa Dua, serta memperkaya opsi akomodasi dan fasilitas komersial di salah satu destinasi wisata premium di Bali.
"Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat posisi ITDC, tetapi juga merupakan langkah penting dalam mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi wisata berkualitas yang lebih dinamis dan terintegrasi," kata Ari Respati.
Ia menambahkan bahwa upaya ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan nilai tambah bagi pengunjung serta komunitas setempat.
Penandatanganan perjanjian ini, lanjut Ari, adalah bagian dari upaya berkelanjutan ITDC untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi lahan yang ada, serta memperluas peluang investasi dan kerja sama di sektor pariwisata dan komersial di kawasan The Nusa Dua, Bali.
"Kami membuka peluang investasi seluas-luasnya di kawasan yang dikelola ITDC, termasuk The Nusa Dua, Bali, The Mandalika, Lombok Tengah, NTB, dan The Golo Mori, Manggarai Barat, NTT, untuk mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan lahan secara maksimal dengan memperhatikan konsep-konsep keberlanjutan," tambah Ari.
Sementara itu, Direktur PT Paramita Bali Dewata, Erwin Tanuwidjaja, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan proyek yang berkontribusi pada pertumbuhan industri pariwisata dan komersial di Bali. Hotel mewah ini akan segera dibangun pada tahun 2025 dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.
"Kami berkomitmen untuk memanfaatkan lahan ini dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan," katanya.
(dpw/iws)