OJK Terus Berikan Edukasi ke Masyarakat soal Inklusi Keuangan

OJK Terus Berikan Edukasi ke Masyarakat soal Inklusi Keuangan

Nathea Citra - detikBali
Jumat, 18 Okt 2024 12:32 WIB
Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo (dua dari kanan) saat mengisi Talkshow Lotim Berkembang, UMKM Berdaya di Taman Rinjani Kota Selong, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/10/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo (dua dari kanan) saat mengisi Talkshow 'Lotim Berkembang, UMKM Berdaya' di Taman Rinjani Kota Selong, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/10/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Lombok Timur -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengedukasi masyarakat di NTB untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada peringatan bulan inklusi keuangan setiap Oktober. Tujuannya agar masyarakat tidak mudah tertipu dengan modus penipuan mengatasnamakan jasa keuangan.

Pada peringatan bulan inklusi keuangan, OJK NTB menggelar Pasar Keuangan Rakyat di Taman Rinjani Kota Selong, Lombok Timur, pada 18-20 Oktober 2024. Pasar Keuangan Rakyat kali ini mengambil tema industri keuangan inklusif menuju Indonesia yang produktif.

Terdapat beragam pameran dari lembaga jasa keuangan yang ada di NTB. Tak hanya itu, ada juga pasar murah, bazar UMKM, donor darah, festival kesenian, promo produk keuangan, dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui Pasar Keuangan Rakyat ini, besar harapan kami akses keuangan naik, inklusi naik, dan pertumbuhan ekonomi di NTB meningkat. Jika semua meningkat, (secara otomatis) masyarakat bisa sejahtera," kata Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo saat Talkshow 'Lotim Berkembang, UMKM Berdaya', Jumat (18/10/2024).

Rudi menilai sudah saatnya NTB menjadi daerah dengan tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangan terbaik. Pasalnya tingkat inklusi keuangan biasanya berpusat di Pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

"Harapan kami, FIJK di Lotim ini berkembang (baik), apalagi Pemda sudah interest dan support. Jadi kita benar-benar full support, dan secara tidak langsung bisa suport masyarakat di sini dengan baik," imbuh Rudi.

Diketahui, tingkat inklusi keuangan NTB pada 2022 diklaim sangat baik jika dilihat dari angka nasional. Di mana NTB menduduki urutan kedua secara nasional di angka 65,45 persen, sementara untuk angka nasional ada di angka 49,69 persen.

"Harapan kami inklusi keuangan kami (di NTB) bisa menuju 90 persen. Jadi kalau ditanya, masyarakat akan tahu (melalui literasi inklusi keuangan) apa sih bedanya bank atau asuransi. Terlebih lagi kalau mereka pakai (perbankan dan asuransi), jadi harapan kami seperti itu. Jadi secara tidak langsung dana itu bisa berputar, masyarakat sejahtera, bahkan bisa digunakan untuk pembangunan," ujar Rudi

Ke depan, OJK berharap Industri Kecil Menengah (IKM) bisa difokuskan pada masa yang akan datang melalui program tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD).

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim) Muhamad Juaini Taofik berharap literasi keuangan masyarakat di Lombok Timur bisa meningkat melalui bulan inklusi keuangan yang jatuh di bulan ini.

"Mari kita manfaatkan momen industri keuangan di bulan inklusi keuangan ini. Apalagi kami punya catatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang baik di sektor pertanian," katanya.

Taofik menjelaskan sejak beberapa tahun terakhir UMKM di Kabupaten Lombok Timur turut memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Pemkab Lotim. Contohnya, Pemkab Lotim berhasil mendapatkan anugrah OJK award di tingkat nasional pada 202 dikarenakan tingkat inklusi keuangan tumbuh positif.

"Bahkan dari sisi anggaran, pinjaman kredit tembus Rp 107 miliar dari modal awal Rp 7 miliar dari 7.000 peternak di Lotim. Akhirnya di 2023-2024, kami lakukan perluasan ke klaster UMKM, dan Alhamdulillah dari subsidi Rp 4 miliar, omzetnya jadi Rp 64 miliar. Mudah-mudahan hal seperti ini bisa terus kami kembangkan," imbuh Taofik.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads