Petani Anggur di Bunutan Karangasem Gagal Panen

Petani Anggur di Bunutan Karangasem Gagal Panen

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 18 Sep 2024 10:55 WIB
Kebun anggur di Bunutan, Karangasem, Selasa (17/9/2024). (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Foto: Kebun anggur di Bunutan, Karangasem, Selasa (17/9/2024). (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Sejumlah petani anggur di Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, harus gigit jari karena gagal panen. Diduga, penyebabnya adalah cuaca yang tidak menentu dan terlambatnya penyemprotan tanaman anggur saat baru berbunga.

Walhasil, produksi petani anggur di Bunutan anjlok. Salah seorang petani anggur Bunutan, I Made Swastika, mengungkapkan kebun seluas 20 are biasanya bisa menghasilkan anggur 1,5 sampai dua ton sekali panen. Namun, saat musim panen kali ini hanya menghasilkan 400 kilogram saja.

"Penurunannya cukup signifikan, penyebabnya karena faktor cuaca yang tak menentu dan lambatnya melakukan penyemprotan sehingga banyak bunga anggur yang rusak saat itu," kata Swastika, Selasa (17/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagal panen musim ini membuat Swastika merugi lebih Rp 50 juta. Menurut Swastika, kondisi itu juga dialami sejumlah petani anggur lain di Desa Bunutan.

Para petani menyayangkan hal itu. Sejauh ini, permintaan anggur di pasaran cukup tinggi. Namun, tidak bisa dipenuhi. Permintaan tinggi itu, Swastika melanjutkan, dipengaruhi banyaknya upacara ngaben yang berlanjut dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sehingga, kebutuhan buah masyarakat lokal tinggi.

ADVERTISEMENT

Kebun anggur di Bunutan sebenarnya memiliki daya tarik tersendiri, karena bukan sekadar kebun, tapi juga objek wisata. Pengunjung bisa berwisata petik buah langsung dari pohonnya.

"Saya harap untuk panen berikutnya tidak lagi mengalami gagal panen dan cuaca bersahabat. Karena saat ini sudah ada beberapa yang mulai berbunga," ujar Swastika.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Distan PP) Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah membenarkan kondisi yang dialami para petani anggur di Bunutan.

"Faktornya karena cuaca saat masa berbunga lalu serta pemangkasan dan penyiangan gulma kurang maksimal dari para petani anggur," kata Siki Ngurah.

Untuk itu, Siki meminta para petani anggur segera menghubungi penyuluh pertanian untuk mendapat penanganan secepatnya. Sebab, masalah di masing-masing desa berbeda-beda.

"Jika cepat ada laporan, kami juga cepat bisa melakukan penanganan dan mencari solusi lebih lanjut supaya jangan sampai mengalami gagal panen," tandas Siki.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads