Jelang 17 Agustus, Penjual Bendera Merah Putih Mulai Menjamur di Lombok Tengah

I Wayan Sui Suadnyana, Edi Suryansyah - detikBali
Senin, 29 Jul 2024 21:19 WIB
Foto: Penjualan bendera merah putih dan pernak-pernik 17 Agustusan mulai menjamur. Salah satunya di Jalan Rinjani, Praya, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Para pedagang bendera merah putih mulai menjamur dengan membuka lapak di sejumlah pinggir jalan pusat kota Lombok Tengah menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-79. Mereka menjual bendera merah putih berbagai ukuran, umbul umbul, ornamen berbau merah putih hingga pernak-pernik khas tujuh belas agustusan.

Khairul Fahri (42) adalah satu dari sekian penjual bendera merah putih dan aksesoris 17 Agustusan di Lombok Tengah. Pria asal Pasuruan, Jawa Timur, ini menganggap Lombok Tengah adalah pasar yang empuk untuk menjual semua pernak-pernik hari kemerdekaan.

Fahri sebagai pedagang musiman. Ia sengaja datang ke Lombok karena tergiur dengan keuntungan yang diraup pada tahun sebelumnya.

"Tahun lalu saya untung lumayan sampai bisa beliin anak saya motor, makanya balik lagi sekarang," kata Fahri kepada detikBali, Senin (29/7/2024).

Fahri tak sendiri datang ke Lombok Tengah. Ia datang bersama rekan-rekannya dari Jawa membentuk kelompok yang beranggotakan sembilan orang. Mereka menyebar di sejumlah titik di Kota Mataram dan Lombok Barat untuk menjual aksesoris bendera dan lainnya.

Fahri bersama rekannya sebanyak sembilan orang datang ke Lombok dan mulai jualan pada 26 Juli 2024. Mereka berdagang setiap hari mulai dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita.

"Yang penting sabar aja kuncinya mas. Saya lihat yang jualan di Praya ini orang luar semua. Kayaknya sama seperti saya punya grup gitu," ungkapnya.

Terdapat empat macam aksesoris yang dijual menjelang 17 Agustus 2024, di antaranya bendera merah putih ukuran besar dan kecil, hingga umbul-umbul ukuran kecil dan besar.

Sejauh ini, kata Fahri, pembeli masih sepi. Biasanya, ia mampu menjual lebih dari 25 biji bendera merah putih dalam sehari, baik itu ukuran besar dan kecil. Harga yang dipatok untuk bendera merah putih ukuran kecil dijual dengan harga Rp 25 ribu, tetapi tergantung penawaran dari konsumen.

"Karena (17 Agustus) masih jauh mungkin ya dan orang belum melakukan persiapan kalau sekarang, jadi agak sepi. Mudah-mudahan nanti atau besok sudah mulai ramai ya," harapnya.

Selama berjualan di Lombok, Fahri mengungkapkan sudah banyak kenal dengan guru-guru yang ada di Praya. Ia menyebut mereka sebagai pelanggannya.

"Karena guru ini setiap tahun butuh barang begini jadi saya simpan saja nomornya (teleponnya) dan pasti mereka beli ke sini lagi," ujarnya.

Fahri berharap penjualan tahun ini bisa meningkatkan dari 2023. Ia saat ini masih menunggu kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat terkait ada atau tidaknya pemasangan jutaan bendera.

"Mudah-mudahan kayak dulu mas. Semua dinas dan kantor di Lombok Tengah beli bendera. Apalagi sekolah udah hampir wajib mereka beli," terangnya.

Hal yang sama disampaikan Erwin Hadi (34). Pria kelahiran Surabaya ini berjualan di depan Kantor Pengadilan Negeri (PN) Praya.

Erwin bahkan mengatakan mempunyai grup lebih banyak daripada Fahri. Dia berangkat dari Kota Pahlawan beranggotakan 12 orang yang tersebar di Pulau Lombok.

"Saya ke Lombok itu Jumat kemarin. Saya ke sini pakai kapal laut, jadi ndak terlalu mahal kalau pulang pergi dari Surabaya-Lombok," ungkapnya.

Erwin mengatakan berjualan bendera sudah menjadi musiman setiap Agustus bersama rekannya yang lain menyebar di Lombok. Di antaranya ada di Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, dan sebagian lainya ke Pulau Sumbawa.

"Untuk Agustus sekarang ini saya belum bisa lihat hasilnya. Soalnya baru mulai jualan dan masih jauh juga. Biasanya orang ramai itu nanti pertengahan menjelang 17-an itu," ungkapnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Ayah di Lombok Aniaya Anak dengan Sajam "

(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork