Menteri Desa Harap Transaksi TTGN XXV di NTB di Atas Rp 2 Miliar

Menteri Desa Harap Transaksi TTGN XXV di NTB di Atas Rp 2 Miliar

Helmy Akbar - detikBali
Senin, 15 Jul 2024 19:59 WIB
Mendes PDT  Abdul Halim Iskandar (tengah) bersama Pj Gubernur NTB Mayjen Purn Hassanudin usai membuka acara TTGN XXV di Mataram pada Senin (15/7/2024).
Foto: Mendes PDT Abdul Halim Iskandar (tengah) bersama Pj Gubernur NTB Mayjen Purn Hassanudin, Senin (15/7/2024). (Abdul Halim Iskandar)
Mataram -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar membuka kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) XXV di Islamic Center NTB, Kota Mataram Senin (15/7/2024).

Kegiatan tersebut turut dihadiri para pemenang lomba Posyantek Desa Berprestasi yang tersebar di seluruh Indonesia, para pemenang inovasi teknologi tepat guna, pemenang lomba SDGs desa dan lainnya.

Abdul Halim mengatakan dalam rangkaian acara tersebut akan dibahas tidak hanya soal produksi melalui teknologi tepat guna, melainkan juga ekosistem pemasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui forum ini banyak hal yang dibahas, termasuk ekosistem pemasaran. Kita tidak hanya bicara ekosistem produksi, tapi bagaimana meningkatkan pemasaran," katanya.

Abdul Halim membeberkan salah satu kunci pemasaran adalah promosi. "Salah satu kunci pemasaran adalah promosi. Contohnya ada kelompok tani butuh sesuatu di daerah lain ada tapi karena kurang informasi dia tidak menemukan," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri itu.

"Melalui forum inilah untuk mempertemukan antara kebutuhan dan jawaban dari kebutuhan itu," katanya menambahkan.

Gus Menteri berharap TTGN di Lombok tahun ini memiliki transaksi ekonomi lebih tinggi dibanding Lampung pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,3 miliar.

"Mudah-mudahan di Lombok nanti transaksi lebih tinggi dibanding Lampung pada tahun lalu yang mencapai Rp2,3 miliar," katanya.

Sementara, Penjabat Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin dalam sambutannya mengatakan bahwa NTB memiliki banyak inovasi sebagai bentuk implementasi daerah terhadap teknologi tepat guna.

"Di NTB berbagai inovasi teknologi tepat guna tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tapi mendorong ekonomi lokal menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.

Dia mencontohkan penggunaan teknologi tepat guna di NTB seperti irigasi tetes di sektor pertanian, air laut diolah menjadi air minum di Gili, pengelolaan hasil ternak biogas dari kotoran sapi, dan pakan ternak dari limbah pertanian.

"Kemudian panel surya di daerah terpencil. Inovasi pengelolaan sampah seperti kompos dan daur ulang plastik. Ada juga mesin penggiling padi moderen," kata dia.

Tidak hanya itu, untuk membantu mempromosikan UMKM di NTB telah memiliki aplikasi 'NTB Mall' layaknya toko online.

Hassanudin juga mengungkapkan pada 2024 daerah tertinggal di NTB sudah tidak ada. Penurunan terjadi dari tahun ke tahun.

"Berdasarkan Indeks Desa Membangun 2022 lalu sebanyak 55 desa tertinggal (di NTB). 2023 turun tersisa 7 desa. Alhamdulillah 2024 tidak ada lagi desa tertinggal di NTB," kata dia.

Seusai opening ceremony di Islamic Center, acara seminar internasional digelar di Bank NTB Syariah yang bersebelahan dengan Islamic Center. Acara berlangsung mulai 15 Juli hingga 17 Juli 2024 mendatang.




(hsa/hsa)

Hide Ads