Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) kembali menggelar Job Fair 2024. Bursa kerja tersebut dipusatkan di Taman Jagat Karana, Karangasem. Ada 2.281 lowongan pekerjaan yang disediakan untuk para pencari kerja.
Dari pantauan di lokasi job fair, sejak dibuka pada Kamis (27/6/2024) pagi hingga siang hari masyarakat yang datang untuk mencari kerja masih minim. Beberapa stan perusahaan yang ada di Taman Jagat Karana yang menyediakan lowongan pekerjaan terlihat sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang datang untuk sekadar bertanya atau melihat brosur lowongan kerja.
Salah seorang penjaga stan perusahaan, Kurniawan, mengakui pengunjung masih sedikit di hari pertama. Dia menduga hal itu karena sosialisasi yang kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pagi sangat sedikit masyarakat yang datang, di stan kami baru ada dua orang yang melamar itu pun harus kami tarik agar mau ke stan kami. Padahal kami menyediakan delapan lowongan," kata Kurniawan.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Karangasem Ida Nyoman Astawa mengatakan bahwa jika job fair yang dilakukan tersebut baru pertama kali dilaksanakan di ruang terbuka. Sebelumnya selalu dilaksanakan di kantor Dinas Ketenagakerjaan.
"Sebenarnya kami sudah lakukan sosialisasi terkait hal ini. Mungkin karena masih pagi jadi yang datang masih belum terlihat mungkin nanti siang atau besok ramai yang datang untuk mencari kerja," urai Astawa.
Dia mengungkapkan dari 2.281 lowongan pekerjaan yang disediakan, hampir 70 persen merupakan lowongan untuk bekerja ke luar negeri. Mulai bidang pariwisata, industri, hingga perkebunan. Sedangkan untuk lowongan pekerjaan di Kabupaten Karangasem kebanyakan datang dari hotel dan restoran serta niaga.
Astawa berharap ajang job fair bisa menjadi jalan bagi para pencari kerja di Kabupaten Karangasem. Disnakertrans berencana menggelar job fair secara rutin maksimal dua kali dalam setahun.
Menurut Astawa, selama ini, para pencari kerja sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena banyak faktor. Salah satunya, perusahaan jarang mempublikasikan lowongan yang disediakan secara umum.
"Selain, itu para pekerja juga sering terlalu memilih pekerjaan. Mungkin karena lowongan yang tersedia tidak sesuai dengan bakat dan minat dari para pencari kerja," tandas Astawa.
(hsa/hsa)