Pembangkit listrik menjadi infrastruktur penting yang mengubah berbagai sumber energi menjadi tenaga listrik. Tahukah Anda, ada berbagai macam jenis pembangkit listrik dengan cara kerja dan sumber energi yang berbeda-beda? Untuk mengetahuinya, simak uraian berikut ini!
Macam-macam Pembangkit Listrik di Indonesia
Terdapat tujuh jenis pembangkit listrik yang dapat Anda temui di Indonesia, Melansir beberapa sumber, berikut uraiannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
![]() |
PLTA memanfaatkan aliran air yang deras untuk menghasilkan energi listrik yang berkelanjutan. PLTA tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Cara kerjanya yakni dengan membuat bendungan untuk menampung air, kemudian dialirkan ke turbin untuk menghasilkan energi listrik. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki PLTA, yaitu Sumatera Barat, Riau, Lampung Aceh, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan lainnya.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
![]() |
Bayu atau angin dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. PLTB memakai kincir angin raksasa yang berputar tertiup angin. Putaran kincir angin ini kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator.
Pembangkit listrik tenaga angin menggunakan beberapa turbin angin secara bersamaan untuk menghasilkan listrik dari tenaga angin. Turbin angin dapat beroperasi dengan kecepatan angin antara 0,3 meter per detik hingga 32 meter per detik.
PLTB di Indonesia berada di Tolo (Janeponto) dan PLTB Sidrab (Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan).
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
![]() |
Jenis pembangkit listrik ini meliputi kompresor, ruang bakar, turbin gas, dan generator listrik. Jenis bahan bakar yang digunakan yakni gas alam atau minyak bumi. Pembakarannya menggunakan motor pembakar dalam.
Macam-macam PLTG tersebar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan daerah lainnya.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
![]() |
PLTU merupakan pembangkit listrik dari bahan tidak terbarukan. Sebabnya, PLTU menggunakan uap dari hasil pompa air yang sumbernya berasal dari batu bara serta minyak.
Pemanasan dilakukan untuk mencapai suhu tinggi, kemudian bahan tersebut dibakar dan disemprotkan untuk menghasilkan energi uap. Energi uap ini menggerakkan turbin, yang kemudian diubah menjadi energi listrik dan disimpan di generator.
Namun, pembangkit listrik ini sebenarnya tidak dapat dianggap ramah lingkungan. Uap yang dihasilkan berbahaya jika terhirup oleh manusia. PLTU di Indonesia berada di Sumatera Utara, Batam, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan PLTU di beberapa provinsi lainnya.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
![]() |
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hadir sebagai solusi inovatif untuk memanfaatkan energi panas bumi yang melimpah ini menjadi energi listrik. Bumi menyimpan energi dalam bentuk panas bumi, atau geotermal, yang bisa diubah menjadi energi listrik. Energi ini dimanfaatkan dan dikelola oleh PLTP. PLTP di Indonesia berada di Wonosobo, Pangalengan, Garut, dan Sukabumi.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
![]() |
Salah satu pembangkit listrik ini mendapatkan energi secara cuma-cuma dari matahari. Sistem kerjanya, yaitu ketika sebuah panel surya yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.
Kemudian, energi listrik yang dihasilkan disimpan dalam baterai atau aki. Kekurangannya, biaya pembangunan PLTS cenderung mahal dan besarnya ketergantungan terhadap sinar matahari.
Di Indonesia, terdapat cukup banyak PLTS. Misalnya, PLTS terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, yang akan menjadi PLTS terbesar di dunia. Selain itu, PLTS juga terdapat di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
![]() |
Pembangkit listrik jenis ini membutuhkan solar sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin diesel yang kemudian menghasilkan energi listrik. Namun, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dikenal memiliki biaya operasional yang tinggi.
Secara umum, PLTD dibangun untuk memenuhi pasokan listrik dalam jumlah beban yang relatif kecil, seperti untuk pedesaan atau pabrik. Karena hanya memasok listrik dalam jumlah kecil, PLTD juga digunakan sebagai pembangkit cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam situasi darurat.
PLTD di Indonesia dapat ditemukan di Kabupaten Natuna, yakni PLTD dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)