Sebanyak 370 buyer dari 45 negara teregistrasi mengikuti Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) 2024 di The Nusa Dua, Kabupaten Badung. Sebanyak delapan negara, termasuk Indonesia, menjadi seller di BBTF 2024.
"Tahun lalu (yang jadi seller) cuma ada lima negara. Artinya, BBTF ini sudah qualified menjadi sebuah marketplace B2B (business to business). Oleh karena itu, negara lain juga melihat ada potensi yang besar di dalam BBTF ini," kata Ketua Komite BBTF 2024 Putu Winastra, Rabu (12/6/2024).
Winastra mengatakan target kontrak bisnis pada BBTF 2024 meningkat menjadi Rp 8,1 triliun dari sebelumnya Rp 6,7 triliun. Menurutnya, angka tersebut merupakan sebuah potensi transaksi yang sangat besar dan akan semakin bertambah ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan target tersebut, ujar Winastra, disebabkan kian bervariasinya peserta BTTF 2024. Peserta kali ini tidak hanya tour operator, tetapi juga dari event organizer, wedding organizer, MICE hingga korporat yang memiliki market berbeda-beda.
"Di sana lah kami mendapatkan sebuah potensi market ataupun emerging market. Bahkan, bisa dilihat sendiri ada Bulgaria dan Panama datang. Panama sebelumnya tidak tahu BBTF," katanya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para peserta BBTF 2024 dapat menjelajahi destinasi Indonesia lainnya. Sebab, BBTF tak hanya menawarkan Bali saja, tetapi juga pariwisata lainnya di Indonesia.
"Jadi, ke sini bukan hanya ke pantai, tetapi ada spiritual, mungkin ada yang melukat, olahraga, yoga, dan macam-macam. Kemudian juga diversifikasi dari pasar-pasar," ujar Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini.
Ayu Marthini mendorong agar event tersebut dapat menggaet turis berkualitas dari segi spending selama di Bali dan Indonesia. Misalnya, peserta asal Meksiko yang harus menempuh waktu hingga 30 jam untuk ke Bali sehingga tidak mungkin berada di Indonesia hanya seminggu.
"Mungkin dia ke Bali seminggu, habis itu ke Lombok seminggu, dan Labuan Bajo seminggu. Jadi, the whole experience selama satu bulan. Ini sebetulnya hal-hal yang kami inginkan terjadi di BBTF," terangnya.
Ayu Marthini mengapresiasi target BBTF 2024 untuk dapat menciptakan kontrak bisnis sebesar Rp 8,1 triliun. Dia berharap angka tersebut dapat terlampaui selama berlangsungnya BBTF pada 12 hingga 14 Juni 2024.
"Artinya, kontribusi terhadap ekonominya akan tinggi dan jangan lupa tourism itu kan ekosistem. Bukan hanya hotel, tetapi penciptaan tenaga kerja juga penting sekali," ungkapnya.
(hsa/hsa)