Pemprov Target Bali Urban Rail Dibangun Tahun Ini

Denpasar

Pemprov Target Bali Urban Rail Dibangun Tahun Ini

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 10 Jun 2024 17:13 WIB
Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya saat diwawancarai di Sanur, Denpasar, Senin (10/6/2024).
Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya saat diwawancarai di Sanur, Denpasar, Senin (10/6/2024). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta proyek Urban Bali Rail segera digarap jika perencanaan sudah siap. Mahendra menargetkan pembangunan jalur Bali Urban Rail dan keretanya mulai dibangun 2024.

"Kalau sudah siap, bisa segera (dibangun). Lagi dipersiapkan ini. (Target mulai dibangun 2024) harapan kami. Saya tunggu kesiapannya," kata Mahendra Jaya di Sanur, Denpasar, Bali, Senin (10/6/2024).

Mahendra mengatakan Bali Urban Rail nantinya dibangun dengan konsep bawah tanah sebagian. Jadi, koridor rel akan berjalan di bawah tanah saat akan melintasi daerah padat penduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuannya, pemerintah provinsi Bali tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembebasan tanah. Kemudian, jalur rel kereta akan naik ke permukaan saat melintasi daerah yang tidak ada penduduknya.

"Misalnya, (akan melewati) sawah, (keretanya) naik ke atas dia biar lihat view Bali. Jadi, tidak sepenuhnya bawah tanah. Kalau tidak, kapan jadinya. Pembebasan lahan juga akan menimbulkan konflik sosial," jelas Mahendra.

Mahendra mengatakan rencana pembangunan akan dimulai di Bandara Internasional Ngurah Rai, Sentra Parkir Kuta, Seminyak, hingga ke Canggu. Alasannya, kondisi lalu lintas di bandara hingga Canggu yang tergolong paling parah.

Kemudian, Bali Urban Rail direncanakan terhubung ke destinasi wisata lainnya di Bali pada tahap berikutnya. Proyek ini rencananya dibangun hingga ke Ubud.

"Kami harap seluruh destinasi wisata di Bali terkoneksi dengan kereta bawah tanah," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Bali Samsi Gunarta mengatakan hingga kini sudah ada lima perusahaan atau investor yang sudah mendaftar ikut dalam proyek Urban Bali Rail. Kelima investor itu bersama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) untuk membangun koridor Urban Bali Rail.

"Sejak request for qualification (RFQ) tanggal 6 kemarin kalau nggak salah ada empat atau lima perusahaan yang sudah memasukkan bidding dokumen untuk jadi partner PT Sarana Bali Dwipa Jaya," kata Samsi.

Samsi menjelaskan kelima perusahaan itu akan mulai mempelajari konstelasi atau situasi investasi di lokasi pembangunan tahap awal. Apakah pemerintah provinsi Bali atau pihak lain juga ada yang berinvestasi di lokasi itu.

Dari situ, SBDJ dan kelima perusahaan itu dapat melihat dan mempelajari apakah Bali Urban Rail layak dibangun mulai dari bandara hingga ke Canggu dan bagaimana prospek bisnisnya mendatang.

"Mereka akan melihat bagaimana sistem Urban Bali Rail ini dapat dikembangkan. Akan ada studi bersama dengan SBDJ," jelas Samsi.

Setelah itu, akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait keseriusan atau komitmen mereka dalam membangun Urban Bali Rail. Selama pembicaraan nantinya bisa jadi hanya satu investor yang akan ditunjuk untuk ikut membangun tiap koridor Urban Bali Rail bersama SBDJ.

"Jadi SBDJ sekarang sedang evaluasi (terhadap lima perusahaan itu). Jadi, siapa yang betul-betul berkomitmen. Tapi, lima (perusahaan) itu seharusnya sudah berkomitmen ketika mengajukan RFQ," ujarnya.




(dpw/gsp)

Hide Ads