Bengkel E-Bike di Denpasar, Sulap Sepeda Gayung Jadi Sepeda Listrik

Bengkel E-Bike di Denpasar, Sulap Sepeda Gayung Jadi Sepeda Listrik

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Minggu, 02 Jun 2024 20:46 WIB
Sejumlah sepeda berderet di bengkel E-Bike, Pemecutan Kaja, Kota Denpasar, Bali. (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Sejumlah sepeda berderet di bengkel E-Bike, Pemecutan Kaja, Kota Denpasar, Bali. (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Para pengguna sepeda gayung yang ingin beralih ke sepeda listrik kini tak perlu khawatir. Bengkel E-Bike di Jalan Buluh Indah Nomor 888, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, bisa menyulap sepeda gayung menjadi sepeda listrik.

Pemilik bengkel sepeda listrik, Dharmawan Kusna Handoyo, mengungkapkan bisnis tersebut berawal dari kegemarannya mengutak-atik mesin mobil tua pemberian orang tuanya. Pada 2009, dia pun mulai mempelajari mesin dan elektronik secara autodidaktik.

Suatu hari, Dharmawan mencoba menambahkan mesin berbasis listrik dan bensin pada sepeda konvensionalnya. "Saya coba dua-duanya, yang saya rasa (mesin) dua tak lebih ribet dan cepat rusak, terlalu banyak yang diperhatikan," ujar Dharmawan saat ditemui detikBali di bengkelnya, Jumat (31/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dharmawan sempat mengetes sampai batas limit tenaga mesinnya itu. Namun, saat digunakan untuk menjajal jalan menanjak, mesin sepeda listrik buatannya overheat.

Pada 2020, Dharmawan kembali berinisiatif mengubah sepeda listriknya menggunakan baterai yang ia pelajari dari kawan-kawan di komunitasnya. Kali ini, percobaannya berhasil.

ADVERTISEMENT

"Saya iseng posting di marketplace, tahu-tahu banyak yang tertarik akhirnya jalan sampai sekarang ini," imbuh pria berusia 44 tahun itu.

Dharmawan menerima reparasi mulai dari pemasangan baterai yang dikemas menjadi box hitam hingga merakit sepeda konvensional menjadi listrik. Ia awalnya belum cukup percaya diri untuk menerima permintaan reparasi dari banyak orang.

Pemilik bengkel E-Bike, Dharmawan Kusna Handoyo.Pemilik bengkel E-Bike, Dharmawan Kusna Handoyo. Foto: (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)

Perlahan-lahan, Dharmawan akhirnya melengkapi sarana prasarana di bengkel E-Bike miliknya. "Saya awalnya belum berani melayani umum, lebih ke teman-teman pribadi saja karena banyak sparepart-nya yang harus siap, lengkap, dan kualitas produk harus siap," bebernya.

Ukuran box mesin sepeda buatan Dharmawan bermacam-macam, tergantung daya listrik yang dibutuhkan. Ia menyediakan mesin dengan daya dari 350 watt hingga 1.000 watt.

"Satu buah mesin kit saja Rp 2,6 juta sampai Rp 2,9 juta. Bahkan sampai ada Rp 7 juta lebih. Itu tergantung watt sama jenisnya," ungkap Dharmawan.

E-Bike, dia berujar, belum bisa mendapatkan omzet yang pasti. Jika ramai, Dharmawan bisa menangani 10 sepeda dengan pendapatan sekitar Rp 50-100 juta per bulan.

Dharmawan menyadari bengkel tersebut dia bangun penuh tantangan dan pertimbangan. Ia pun sempat ragu bisa mendapatkan penghasilan dari bisnis bengkel sepeda listrik.

"Karena merakit baterai risikonya tinggi, kalau salah fatal terbakar," pungkasnya.

Bengkel E-Bike milik Dharmawan buka setiap Senin-Sabtu pukul 09.00-17-00 Wita. Khusus Minggu, ia kerap menemani kliennya dari berbagai komunitas untuk bersepeda.




(iws/hsa)

Hide Ads