Kisah Pemilik Tiket Pesawat Unlimited Terbang Sesuka Hati, Maskapai Rugi

Kisah Pemilik Tiket Pesawat Unlimited Terbang Sesuka Hati, Maskapai Rugi

Tim detikTravel - detikBali
Minggu, 28 Apr 2024 20:00 WIB
JetBlue and American Airlines planes at LaGuardia Airport (LGA) in the Queens borough of New York, US, on Thursday, June 8, 2023. The Federal Aviation Administration said LaGuardia Airport flights have now been placed under a ground delay program after being grounded due to poor visibility. Photographer: Michael Nagle/Bloomberg via Getty Images
Foto: Ilustrasi American Airlines. (Michael Nagle/Bloomberg/Getty Images)
Bali -

Maskapai American Airlines menanggung rugi gegara menjual program tiket pesawat unlimited. Pasalnya, sejumlah konsumen yang membeli program ini memanfaatkan keuntungan terbang sesuka hati dengan maksimal.

Pada 1981, maskapai American Airlines menjual program tiket pesawat seumur hidup tanpa batas, seharga US$250 ribu atau setara Rp 4 miliar (kurs 1 USD: Rp 16.241).

Program itu diberi nama AAirpass, tiket perjalanan kelas satu seumur hidup tanpa batas yang memungkinkan pemegangnya terbang ke mana saja di jaringan maskapai American Airlines.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide program ini bermula dari American Airlines yang berada dalam kesulitan keuangan pada tahun 1981. Maskapai ini membutuhkan arus kas yang cepat dan tidak dapat meminjam dari bank, karena suku bunga terlalu tinggi.

Seorang eksekutif baru di perusahaan maskapai tersebut memikirkan ide "cemerlang" dengan menjual tiket kursi kelas satu seumur hidup tanpa batas seharga US$250 ribu. Mereka menyebutnya "AAirpass."

ADVERTISEMENT

Pertimbangannya, perusahaan bakal memperoleh semua uang tunai di muka dari pelanggan yang ikut AAirpass dan akan mengatasi krisis uang tunai American Airlines.

Satu tiket bahkan disertakan dengan tiket pendamping untuk siapa pun yang ingin diajak. Hanya perlu menambah US$150 ribu (setara Rp 2,4 miliar).

Apabila dihitung dengan adanya inflasi, dalam mata uang saat ini, jumlah US$ 400 ribu akan menjadi sekitar US$1,2 juta (setara Rp 19 miliar).

American Airlines sepertinya tidak memperhitungkan seseorang seperti Steven Rothstein. Pada 1987, Rothstein membeli tiket American Airlines kelas satu seumur hidup tanpa batas demi mendapatkan AAirpass.

Dia adalah seorang super-traveler, yang akan terbang keliling dunia. Pergi ke Paris untuk sarapan, terbang ke London untuk makan siang, dan makan malam di New York City (NYC). Ketika membayar US$250 ribu untuk AAirpass, Rothstein pasti dan benar-benar memanfaatkannya.

Seperti dikutip dari Lancashire Professionals, Rothstein memiliki akses tak terbatas ke penerbangan American Airlines untuk dirinya sendiri dan rekannya.

Dia bisa memesan penerbangan sesuka hati, mengubah rencananya tanpa penalti, dan menikmati kemewahan perjalanan kelas satu ke mana pun dia pergi.

Selama bertahun-tahun, Rothstein memanfaatkan AAirpass-nya semaksimal mungkin, melakukan perjalanan secara ekstensif dan memanfaatkan fleksibilitas tak tertandingi yang ditawarkan. Dia terbang ke berbagai tujuan di seluruh dunia, melakukan banyak perjalanan dalam satu hari sebanyak yang dia mau.

AAirpass memungkinkan dia untuk membangun hubungan dengan pramugari dan anggota kru kabin, yang mengenalnya dengan baik, karena seringnya dia hadir dalam penerbangan mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, American Airlines mulai menyadari bahwa program AAirpass menjadi tidak berkelanjutan secara finansial. Beberapa pemegang tiket, termasuk Rothstein, memanfaatkan perjalanan tanpa batas ini hingga batas yang tidak diantisipasi oleh maskapai.

Rothstein sendiri telah melakukan perjalanan udara lebih dari 10 ribu penerbangan, yang merugikan perusahaan sebesar US$21 juta. Pada 2008, sebagai bagian dari reorganisasi kebangkrutannya, American Airlines mencabut AAirpass milik Rothstein bersama dengan beberapa pemegang tiket serupa lainnya.

Kisah Steve Rothstein dan AAirpass menjadi simbol hak istimewa yang luar biasa dan dinamika perubahan dalam industri penerbangan. Cerita Steve Rothstein tentang perjalanan tanpa batas tentang perjalanan tanpa batas ini juga menarik imajinasi banyak orang.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads