Imbauan terkait pembatasan jam operasional warung Madura di Bali disayangkan oleh sejumlah warga. Musababnya, tak sedikit warga yang keluar tengah malam untuk berbelanja di warung Madura.
Ni Made Anita Herlina adalah salah satu pelanggan warung Madura. Warga Kesiman, Denpasar, itu mengaku kerap berbelanja di warung Madura saat malam hari. Alasan lainnya, karena warung Madura dekat dengan rumahnya.
"Kami sendiri terbantu, misalkan suami saya ada sif malam atau harus keluar subuh. Itu ya belanja ke warung Madura," kata Herlina kepada detikBali, Kamis (25/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu pelanggan, Herlina pun keberatan jika warung Madura tak lagi dibolehkan buka selama 24 jam. Menurutnya, kebijakan tersebut justru merugikan pelaku usaha kecil dan menengah.
"Menurut saya sih nggak perlu dibatasi. Minimarket saja nggak dibatasi kan? Sedangkan UMKM kecil seperti ini malah dibatasi," imbuh Herlina.
Mega Nurfitasari setali tiga uang. Perempuan berusia 25 tahun itu lebih senang berbelanja di warung Madura ketimbang bertransaksi ke minimarket. Dia pun tak pernah memperhatikan perbedaan harga produk yang dijual di warung Madura maupun minimarket.
Sementara itu, salah satu penjaga warung Madura di Jalan Angelir, Denpasar Timur, yakni Marhamah berharap larangan beroperasi selama 24 jam tak jadi diterapkan. Menurut Marhamah, toko kelontong tempatnya bekerja saat ini sudah memiliki pelanggan setia.
Marhamah mengungkapkan lebih banyak pelanggan yang datang ke toko kelontong untuk membeli sembako, mi instan, hingga rokok. Ia mengeklaim harga jual produk di warung Madura lebih bersahabat sehingga memiliki pasar tersendiri. "Di sini juga bisa eceran," ungkap Marhamah.
Eka Fikriana dan suaminya Hairullah juga menyayangkan pembatasan jam operasional warung Madunra. Pemilik Toko Hairul & Aan di Jalan Trengguli, Denpasar, itu mengungkapkan kerap mendapat rezeki dari warga yang berbelanja saat tengah malam.
Dia belum bisa memutuskan apakah akan mengikuti imbauan Kelurahan Penatih agar warung Madura tidak buka 24 jam. "Mau berembuk sama suami dulu," tuturnya.
Sebelumnya, warung Madura di Denpasar dan Klungkung, Bali, tengah menjadi sorotan karena buka 24 jam. Lurah Penatih, I Wayan Murda, meminta warung Madura di wilayahnya tidak buka selama 24 jam. Apalagi, pengelola warung tersebut sering berganti-ganti pegawai yang mengakibatkan pergantian administrasi kependudukan tidak terdata.
(iws/iws)