Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menambah pasokan gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penambahan pasokan dilakukan selama Ramadan hingga idul Fitri 1445 Hijriyah.
Tambahan pasokan LPG 3 kg mencapai 41.600 tabung. Jumlah itu dibagi ke lima kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, NTB.
Manager Communication Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan ada peningkatan jumlah konsumsi LPG 3 kg pada Ramadan dan musim tanam di lima kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan konsumsi LPG 3 kg juga terjadi pada sektor bisnis UMKM yang penjualan atau produksinya turut meningkat pada bulan puasa ini," kata Ahad, Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, peningkatan konsumsi gas LPG 3 kg terbanyak di Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melakukan extra dropping LPG 3 kg secara bertahap.
Pada tahap pertama, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus telah melakukan penambahan pasokan sebanyak 8.400 tabung LPG 3 kg di Pulau Sumbawa. Penyaluran tahap pertama dilakukan pada 18 Februari 2024.
"Di Kabupaten Dompu sebanyak 2.800 tabung, Kota Bima 1.680 tabung, dan Kabupaten Bima sebanyak 3.920 tabung," beber Ahad.
Selanjutnya, extra dropping dilakukan pada 9 Maret 2024. Ada 16.600 tabung untuk Pulau Sumbawa dengan rincian Sumbawa Barat 1.680 tabung, Sumbawa 5.960 tabung, Dompu 3.360 tabung, Kota Bima 1.680 tabung, dan Kabupaten Bima 3.920 tabung.
"Penambahan pasokan LPG 3 kg subsidi berikutnya dijadwalkan sekitar 15 sampai 17 Maret dengan total 16.600 tabung atau sekitar 51 persen dari konsumsi harian normal," ucap Ahad.
Rencana penambahan pasokan gas LPG 3 kg tersebut akan dilakukan pembagian sebanyak 1.680 tabung untuk wilayah Sumbawa Barat, 5.400 tabung untuk Sumbawa, 1.680 tabung untuk Dompu, 2.240 tabung untuk Kota Bima, dan 5.600 tabung untuk Kabupaten Bima.
"Jadi pendistribusian LPG masih fokus di wilayah yang mengalami kekurangan dan melaksanakan monitoring stok di agen dan pangkalan resmi secara berkala," tegasnya.
Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus telah berkoordinasi dengan pemda setempat untuk melakukan sidak. Banyak ditemukan harga LPG yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pada level pengecer saat dilakukan sidak.
Di sisi lain Ahad memastikan agen resmi Pertamina menjual gas subsidi sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 18.500.
"Kami terus berupaya untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, dan mengimbau warga untuk membeli LPG di pangkalan resmi Pertamina menggunakan KTP mengikuti edaran pemerintah guna menyukseskan program Subsidi Tepat LPG 3 kg serta meminimalisir kekurangan stok LPG," jelasnya Ahad.
(hsa/nor)