Masyarakat Bali mulai berburu sarana upacara yang khas digunakan saat perayaan Kuningan pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, Sabtu (9/3/2024). Harga sarana upacara naik hingga 50 persen menjelang Kuningan.
Pantauan detikBali di Pasar Umum Galiran Klungkung, Kamis (7/3/2024), penjualan sarana Kuningan yang paling dicari adalah tamiang, endongan, selanggi, ter, kolem, tas-tasan. Sarana upacara tersebut dijual terpisah maupun dalam satu paket.
Salah satu penjual sarana upacara di blok lancuban Pasar Galiran, Ni Ketut Suartini, mengatakan penjualan sarana upacara tidak sebanyak enam bulan lalu, walaupun penggunaan masyarakat tetap sama dari tahun ke tahun. Penyebabnya karena harga sarana upacara saat ini naik hingga 50 persen imbas kenaikan janur sejak Galungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah dipaket-paketkan, satu ikat tamiang isi 10 harganya Rp 20 ribu. Kemudian untuk endongan selanggi dan ter menjadi satu harganya Rp 25 ribu dan tas-tasan yang belum berisi sarana lengkap di dalamnya satu paket harganya Rp 25 ribu," kata Suartini.
Suartini mengungkapkan sudah menjual sarana upacara Kuningan sejak Selasa (5/3/2024) hingga terakhir pada penampahan Kuningan, Jumat (8/3/2024).
"Hari ini laku paling banyak, sehari habis 300 paket tamiang, sisa waktu besok saja jualan mudah-mudahan masih laku," imbuh pedagang asal Desa Antiga, Karangasem, ini.
Salah satu pembeli, Ketut Tulak, mengaku semua harga barang saat ini naik. Tidak hanya beras, bumbu dapur, minyak, bahkan sarana upacara ikut naik.
"Ini beli janurnya saja nanti tamiang buat di rumah. Yang dibeli jadi hanya yang rumit-rumit seperti endongan, tas-tasan dan isi kelengkapan di dalamnya berupa palawija, sate, biji-bijian dan daun-daunan yang digunakan untuk Kuningan dibeli," kata warga asal Desa Selat, Klungkung, ini.
Ia mengaku menghabiskan kurang lebih Rp 700 ribu untuk sarana upacara Hari Raya Kuningan saja. Belum termasuk untuk persiapan Hari Raya Nyepi yang datang dua hari setelah Kuningan.
"Upacaranya untuk Nyepi kan pas tilemnya di sana sarana juga lain. Itu belum beli mungkin besok saja, setelah selesai mebat (masak bersama) di rumah," katanya.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Semarapura, I Komang Sugianta, mengatakan penjualan di area lancuban tidak ada penambahan waktu. Penjual bisa membuka lapaknya sampai pukul 10.00 Wita, jam berikutnya akan bergantian dengan pedagang bermobil.
"Yang masih belum mendapat sarana, bisa belanja di dalam pasar, semua tersedia di sana," katanya.
(nor/gsp)