.webp)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) berjanji proyek Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali bakal dilanjutkan. Paling lambat pertengahan Juli 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmoro seusai bertemu dengan Forum Perbekel terdampak tol tersebut di Badung, Rabu (11/10/2023).
"Di rapat kami menyampaikan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi tetapi dilanjutkan. Memang ada sedikit tersendat beberapa waktu lalu," kata Triono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana pelelangan bisa paling lambat di November ini dan ditargetkan bisa tanda tangan kontrak pertengahan Juli 2024, setelah itu bisa konstruksi," sambungnya.
Dia mengakui pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan mundur dari target yang ditentukan.
Triono menyampaikan pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan. Termasuk perkembangan terakhir proyek tol. Yakni, masih dalam masa pelelangan dan biaya pembebasan lahan yang akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
"Karena proyek ini PSN, Proyek Strategis Nasional. Pembebasan lahan kami laksanakan setelah disetujui dari Kementerian Keuangan, targetnya di awal 2024," jelas Triono.
BPJT, kata Triono, telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 7-8 triliun untuk pembebasan lahan. Dia menyebut banyak calon investor yang tertarik dan memberi respons positif pada saat market sounding.
"Namun kami belum bisa menyampaikan calon-calonnya ya mudah-mudahan nanti mereka bisa ikut semua di pelelangan dan segera kami pilih 2024 ini," terang Triono.
Terpisah, anggota BPJT Sony Sulaksono Wibowo, merencanakan bakal ada dua tahap dalam pengerjaan tol ini. "Kami buat beberapa section dua tahap. Setengahnya kami bangun, kami operasikan, kemudian tahap keduanya kami lanjutkan," tandas Sony.
Koster Ikut Pertemuan
Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster hadir dalam pertemuan Forum Perbekel dengan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Saat ditemui awak media seusai pertemuan tersebut. Koster mengaku dirinya mempunyai tanggung jawab atas mangkraknya Tol Gilimanuk-Mengwi itu.
"Saya punya tanggung jawab besar moral, karena yang merintis ini saya dulu waktu mulai menjabat sebagai Gubernur," ujar Koster di Badung, Rabu (11/10/2023).
Dia beralasan bahwa dirinya yang merespons dan mengusulkan wacana pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Koster juga mengaku telah menyampaikan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra terkait kehadirannya.
"Saya sudah sampaikan kepada Pj. Ini merupakan pekerjaan yang besar yang harus diselesaikan," pungkasnya.
Selanjutnya, Koster akan merencanakan pertemuan lanjutan dari seluruh perbekel yang terdampak dalam lintasan pembangunan tol ini, yakni, perbekel Jembrana, Tabanan hingga Badung.
Pertemuan tersebut direncanakan Koster pada awal November di Tabanan. "Alasannya saat tahapan sudah maju sehingga informasi kepada masyarakat lebih signifikan," tandasnya.
(hsa/dpw)
