Beras Mahal, Warga Karangasem Diminta Makan Nasi Campur Ubi

Beras Mahal, Warga Karangasem Diminta Makan Nasi Campur Ubi

I Wayan Selamat Juniasa, Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 29 Sep 2023 15:13 WIB
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Gede Loka Santika.
Foto: Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Gede Loka Santika (I Wayan Selamat Juniasa)
Karangasem -

Harga beras di Kabupaten Karangasem kembali naik. Untuk itu, masyarakat disarankan mencari alternatif sumber karbohidrat lain agar tidak bergantung pada beras. Misalnya, makan nasi dicampur dengan ubi, jagung, dan singkong.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Gede Loka Santika mengatakan harga beras diperkirakan belum akan turun dalam waktu dekat. Sebab, musim kemarau berlangsung hingga awal 2024.

"Saya harap masyarakat bisa mulai belajar mengonsumsi makanan alternatif pengganti nasi atau bisa juga dengan cara mencampur nasi dengan singkong dan jagung atau yang lainnya. Sehingga tidak terlalu tergantung dengan beras saja," kata Santika, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun harga beras naik, Diskoperindag memastikan stoknya masih aman beberapa bulan ke depan. Santika menyebut timnya sudah mengecek ke sejumlah distributor di Karangasem.

Saat ini, berdasarkan catatan Diskoperindag, harga beras kualitas premium di Karangasem mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan, kualitas medium Rp 14 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Beras yang berasal dari penggilingan atau selip harganya Rp 13 ribu per kilogram," kata Santika.

Lantaran tingginya harga beras, sejumlah warga terpaksa mengonsumsi beras yang harganya lebih murah, meski kualitasnya lebih buruk.

Santika mengaku belum bisa memastikan penyebab tingginya harga beras. Namun, kemungkinan besar dampak dari musim kemarau panjang yang saat ini melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga hasil panen dari para petani berkurang.

"Jika harga beras terus mengalami kenaikan, kami pasti akan mengambil langkah-langkah dengan meminta bantuan ke Bulog atau dengan cara melakukan operasi pasar dan pasar murah," urai Santika.

Salurkan 399 Ribu Kilogram Beras Gratis

Sebanyak 39.900 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Karangasem mendapat bantuan beras dari pemerintah. Masing-masing KPM mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras. Jadi, total beras yang disalurkan sebanyak 399.000 kilogram, tersebar di seluruh kecamatan.

Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Mengingat saat ini harga beras di pasaran mengalami peningkatan sehingga daya beli masyarakat turun, terutama ekonomi menengah ke bawah.

"Ini salah satu upaya kami untuk membantu masyarakat yang tergolong kurang mampu, rencananya penyaluran akan dilakukan selama tiga bulan yaitu September, Oktober, dan November tahun ini," kata Gede Dana, Senin (25/9/2023).

Gede Dana juga mengimbau kepada seluruh Perbekel di Karangasem agar langsung membagikan bantuan beras tersebut kepada masyarakat. Sehingga bisa langsung dirasakan manfaatnya.

Dari pantauan detikBali di Kelurahan Karangasem, terlihat masyarakat sangat antusias untuk melakukan pengambilan dengan membawa KTP. Mereka silih berganti datang ke Kantor Kelurahan bahkan kadang terlihat sampai mengantre.

Salah satu masyarakat yang menerima bantuan, I Nyoman Jati, mengaku sangat senang dan berterima kasih terhadap pemerintah dengan adanya bantuan tersebut. Sebab, dapat mengurangi beban keluarganya di saat harga beras mahal.

"Walaupun hanya dapat 10 kilogram, tapi sangat membantu bagi kami, kami juga berharap bantuan seperti ini bisa terus dilakukan secara rutin untuk ke depannya," kata Jati.

Pemkot Denpasar Salurkan Cadangan Beras

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah tahap II. Adapun dua lokasi yang disasar pada Selasa (26/9/2023), yakni di kelurahan Penatih, dan Pemecutan Kaja, Denpasar, Bali.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan ada 4.101 keluarga yang disasar.

"Kemudian untuk di Pemecutan Kaja ini kami bagikan beras kepada 244 keluarga harapan," kata Arya Wibawa, ketika ditemui di Kelurahan Pemecutan Kaja, Selasa.

Menurutnya, masing-masing KK akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg per bulannya selama periode September, Oktober, dan November 2023.

Sehingga, total beras yang akan diterima masing-masing KK berjumlah 30 kg.

Saat ini Denpasar memiliki stok beras sebanyak 10 ton yang diperkirakan masih aman.

"Sementara ini stok (beras) aman. Waktu ini dari staf sudah mengkomunikasikan langsung menuju ke Bulog Kota Denpasar," akunya.

Dia berharap dengan penyaluran cadangan beras pemerintah tahap II tersebut masyarakat dapat mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran.

Sementara itu, salah satu penerima beras, Ni Kadek Dwi Novianti, mengakui bantuan itu sangat berarti untuk mengurangi beban.

Apalagi, ia tinggal bersama empat anggota keluarganya. Dalam satu hari membutuhkan 1,5 kg beras.

"Harga beras sekarang ini Rp 15 ribu per kg, mahal. Kalau dulu Rp 10 ribu per kg. (Naiknya harga beras ini) Membebani," tandas Dwi Novianti.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads