Tabanan Klaim Warga Miskin Ekstrem Nyaris Tidak Ada

Tabanan Klaim Warga Miskin Ekstrem Nyaris Tidak Ada

Chairul Amri Simabur - detikBali
Jumat, 22 Sep 2023 23:30 WIB
Poverty And Absence Of Money Concept. Stacks Of Coins Lying On Table In Front Of Sad African American Couple, Crop
Foto: Ilustrasi kemiskinan. (Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio)
Tabanan -

Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan memperkirakan warga dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Tabanan nyaris tidak ada. Namun, upaya penanggulangan tetap dilakukan dengan target 0,051 persen.

"Targetnya ratusan KK. Tidak ribuan lagi,"ujar Kepala Bapelitbang Tabanan I Gede Urip Gunawan, Jumat (22/9/2023).

Saat ini, Bapelitbang tengah memvalidasi data kemiskinan untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan ekstrem yang sedang dipacu oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data finalnya awal Oktober 2023. Sekarang masih validasi," ungkap Urip.

Ia mengungkapkan rapat koordinasi dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak; Dinas Kesehatan; dan beberapa OPD lainnya telah dilakukan untuk kepentingan itu.

ADVERTISEMENT

"Data pastinya belum bisa saya sebutkan. Saya (sekarang) tidak pegang data," sebut Urip.

Disinggung mengenai skema penanggulangan yang hendak dilakukan, Urip melanjutkan, akan dilaksanakan secara kolaboratif antara pemerintah dengan badan usaha.

Pemerintah akan melakukan program melalui APBD. Sedangkan, badan usaha melalui program corporate social responsibility (CSR).

"Kalau yang dari APBD seperti bedah rumah sudah jalan. Selain itu nanti yang menyentuh langsung seperti program pelatihan keterampilan dan keahlian. Ada juga yang berkaitan dengan kebutuhan gizi," tandas Urip.

Sebelumnya, Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani memaparkan persentase kemiskinan Bali pada Maret 2023 berada di angka 4,25 persen. Dari angka tersebut, 0,54 persen di antaranya termasuk dalam golongan kemiskinan ekstrem sesuai survei nasional.

Menurutnya, capaian ini termasuk hasil positif. Sebab, Bali sempat mencatat angka kemiskinan di angka 4,7 persen atau berada di lima terbawah secara nasional saat pandemi COVID-19. Kini, ekonomi masyarakat Bali mulai bangkit seiring dengan menggeliatnya sektor pariwisata.

"Setelah pulih, pelan-pelan mulai turun dan Bali berada di angka 4,25. Ini sudah tergolong rendah di Indonesia. Artinya begitu ekonomi pulih, penyerapan tenaga kerja baik, tingkat pengangguran rendah, kemiskinan berkurang. Memang ini belum serendah seperti sebelumpandemi yang ada di angka 3,91 persen," papar Endang di Canggu, Kuta Utara, Badung, Selasa (19/9/2023).




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads