.webp)
Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023. Sebelum dan selama menjabat sebagai wakil gubernur, Cok Ace dikenal sebagai sosok yang suka mengoleksi mobil jadul.
Diketahui, Cok Ace dilantik pada 8 September 2018 sebagai Wakil Gubernur Bali. Dia berpasangan dengan Wayan Koster sebagai Gubernur Bali.
Menilik situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, harta kekayaan Cok Ace selama menjabat sebagai wakil gubernur, tidak terlalu berubah dari sebelum dia menjabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rincian harta kekayaan Cok Ace selama menjabat Wakil Gubernur Bali:
Harta Cok Ace pada 2019
Berdasarkan laporan LHKPN pada 31 Desember 2019, total harta kekayaan yang dimiliki oleh Cok Ace sebanyak Rp 28,35 miliar. Cok Ace memiliki harta tanah dan bangunan senilai Rp 23,6 miliar,.
Pada tahun itu, dia tercatat memiliki 18 mobil dan 2 sepeda motor dengn total Rp 4,4 miliar. Cok Ace juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 32,5 juta.
Cok Ace juga tercatat memiliki surat berharga Rp 488 juta, harta kas dan setara kas Rp 1,7 miliar, serta harta lainnya Rp 573 juta dengan sub total yakni 30,9 miliar. Dia juga memiliki utang sebanyak Rp 5,1 miliar pada tahun 2019.
Harta Cok Ace pada 2020
Pada 2020, harta yang dimiliki oleh Wakil Gubernur Bali ini naik tipis menjadi Rp 28,87 miliar. Terdiri harta tanah dan bangunan senilai Rp 24 miliar atas 58 unit, alat transportasi dan mesin seharga Rp 3,9 miliar. Harta bergerak lainnya terlihat masih sama yakni Rp 32,5 juta.
Surat berharga Rp 488 juta, harta kas dan setara kas Rp 1,4 miliar dan juga harta lainnya yang bertambah senilai Rp 583 juta dengan total keseluruhan Rp 30,7 miliar. Utang yang dimiliki Cok Ace mencapai Rp 4,6 miliar.
Menariknya, total kendaraan yang dimiliki Cok Ace bertambah menjadi 22 unit. Rinciannya, 20 mobil dan dua sepeda motor.
Harta Cok Ace pada 2021
Cok Ace memiliki total harta kekayaan tanah dan bangunan berjumlah Rp 28,49 miliar, terdapat pula harta alat transportasi dan mesin senilai Rp 4 miliar. Harta bergerak lainnya masih tercatat senilai Rp 32,5 juta sejak tahun 2019. Harta surat berharga Rp 488 juta juga tidak mengalami perubahan sejak awalnya terlapor.
Cok Ace juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 1,4 miliar dan juga harta lainnya Rp 370 juta dengan sub total keseluruhan yakni 31,8 miliar. Total utang yang dimiliki Cok Ace tercatat sebanyak Rp 5,9 miliar.
Harta Cok Ace pada 2022
Pada 2022, Cok Ace tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 29,03 miliar. Dia memiliki banyak sekali tanah dan banguna, dan juga kendaraan. Sebagian besar kendaraan yang dikoleksi Cok Ace adalah mobil jadul.
Harta Tanah dan Bangunan
Cok Ace memiliki harta tanah dan bangunan dengan total 60 unit, rinciannya 54 bidang tanah dan 6 unit bangunan. Lokasi harta tanah dan bangunan terdapat di Kabupaten Gianyar, Tabanan, Buleleng, Badung, Klungkung. Ada juga beberapa harta tanah dan bangunan yang dimiliki Cok Ace berlokasi di Lombok Barat.
Koleksi Kendaraan Cok Ace
Cok Ace ternyata punya hobi mengoleksi kendaraan. Pada laporan LHKPN 2022, Wakil Gubernur Bali itu memiliki 22 unit kendaraan, yang terdiri dari 20 mobil dan dua unit motor. Berikut rinciannya:
1. Toyota Land Cruiser Tahun 1996
2. Mercedes Benz Slk 230 Tahun 2001
3. Jeep Wrangler Tahun 2013
4. Hummer Hummer Tahun 2013
5. Mini Cooper Tahun 2014
6. Morris Mini Cooper Tahun 1972
7. Mazda Cx5 Tahun 2015
8. Morris Mini Cooper Tahun 1974
9. Fiat VW Tahun 1951
10. Mercedes Benz A140 Tahun 2000
11. Motor Honda Beat Tahun 2013
12. Motor Vespa Tahun 2012
13. Mercedes Benz 280S Tahun 1973
14. Mercedes Benz 320S Tahun 2001
15. Mercedes Benz Sedan Tahun 1971
16. Jeep Hardtop Tahun 1976
17. VW Sedan Tahun 1961
18. Mercedes Benz E3000 Tahun 2000
19. Land Rover Jeep Tahun 1963
20. Honda Civic Tahun 1979
21. Mercedes Benz 280 Ge Tahun 1986
22. Toyota Rush 1.5 S A/T (F800Re-Gqgfj) Tahun 2018
Perjalanan Karier Cok Ace
- Sebagai Tenaga Peneliti pada BALITBANG DEPDIKBUD tahun 1988-1994
- Wakil Sekjen DPP PERADAH Indonesia 1990-1994, 1994-1998
- Dosen tidak tetap sejak 1992-2004 di beberapa universitas, antara lain STIE Perbanas Jakarta, Universitas Pelita Harapan Tangerang, Universitas Tarumanagara Jakarta, dan Universitas Negeri Jakarta.
- Sekjen DPP Prajaniti Hindu Indonesia, 2000-2005, 2005-2010
- Anggota DPR RI Periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019
Artikel ini ditulis oleh Zahwadiva Sosiawan Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpw/gsp)
