Solar Langka di Buleleng, Antrean di SPBU Mengular Hingga ke Jalan Raya

Solar Langka di Buleleng, Antrean di SPBU Mengular Hingga ke Jalan Raya

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 07 Jun 2023 13:32 WIB
Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU di Buleleng, Bali, Rabu (7/6/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU di Buleleng, Bali, Rabu (7/6/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Buleleng, Bali, Rabu (7/6/2023) siang, dipenuhi antrean truk, pikap, bus, dan kendaraan angkutan barang lainnya, yang hendak mengisi solar. Salah satu antrean cukup panjang terjadi di SPBU Banyuasri, Singaraja.

Pantauan detikBali di lokasi, Antrean mobil dan truk angkutan barang mengular sampai ke jalan raya hingga menyebabkan arus lalu lintas sedikit terganggu. Salah seorang sopir Wayan Sutrisna (32) mengaku sudah mengantre sejak pukul 08.00 Wita.

Ia memilih datang pagi-pagi karena sehari sebelumnya sempat mencari solar di SPBU lain. Namun, ia tidak mendapat solar meski sudah mengantre sampai malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sempat keliling kemarin. Terakhir di SPBU Sangsit ngantre di sana nggak kebagian, karena keburu jam tutup. Sekarang di sini ngantre," kata Sutrisna, Rabu (7/6/2023).

Ia menyebut sulitnya mendapat solar sangat berdampak terhadap penghasilan yang diperoleh. "Dampaknya saya nggak bisa kerja. Kemarin ngangkut cuma sekali. Saya bawa pasir. Dari Karangasem ke Singaraja," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hal senada diungkapkan salah seorang sopir angkut pasir bernama Made Astawa (58) asal Sambangan. Ia juga mengaku kesulitan mendapat solar.

Sebelum datang ke SPBU Banyuasri, dia sempat mendatangi SPBU lainnya di antaranya SPBU Anturan sampai SPBU Sangsit. Namun di kedua SPBU itu stok solarnya juga kosong.

"Tadi dapat keliling keAnturan,Sangsit tapi nggak ada (solar)," jelas MadeAstawa.

Ia menyebut selain menunda perjalanan. Langkanya solar juga membuatnya tidak bisa bekerja.

"Penghasilan saya hilang sudah. Kalau kerja saya bisa dapat Rp 140 ribu per hari, kalau nggak kerja sama sekali nggak dapat penghasilan," jelasnya.

Ia pun berharap stok solar bisa lancar kembali. "Saya harap solar lancar, supaya saya bisa kerja," pungkasnya.

Sementara itu, Manager SPBU Banyuasri Luh Putu Krisna Dewi mengatakan antrean panjang yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh stok solar di SPBU lain yang kosong. Sehingga banyak pengguna solar yang beralih ke SPBU Banyuasri.

Untuk mengatasi supaya tidak kehabisan stok, SPBU Banyuasri telah menambah kuota solar menjadi 16 kiloliter. "Sekarang masih antre juga. (Jadi) kami nambah permintaannya, (karena) takutnya kan kosong lagi. Biasanya kami 8 kiloliter per hari, sekarang 16 kiloliter," pungkasnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads