Harga daging ayam di Kabupaten Karangasem, Bali melambung tinggi. Beberapa pedagang ayam potong mengatakan kondisi ini dipengaruhi kelangkaan bibit ayam selain harga pakan yang mahal.
Nur Mawasih (43), salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Amlapura Timur, mengatakan kenaikan harga mulai naik sekitar dua minggu yang lalu. Namun kenaikannya sedikit demi sedikit hingga kini tembus Rp 50 ribu per kilogram.
"Dari distributor langganan saya bilang karena bibit ayam saat ini langka ditambah harga pakan juga mahal sehingga harga daging ayam juga ikut naik," kata Nur, Rabu (31/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Suriani. Menurutnya, akibat kenaikan harga dari Rp 42 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram, omzet penjualan menurun.
"Untuk harga sih masih bisa dijangkau oleh masyarakat, namun tetap pembelinya berkurang sedikit sehingga berpengaruh terhadap omzet harian. Tapi hanya sedikit masih tetap dapat untung," kata Suriani.
Beberapa pedagang ayam yang ada di Pasar Amlapura Timur berharap solusi pemerintah agar harga kembali stabil. Sebab, peminat daging ayam cukup tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Gede Loka Santika menyebut harga pakan yang tinggi merupakan faktor utama pendorong kenaikan.
"Saya sudah sempat turun untuk mencari penyebab kenaikan harga daging ayam, ternyata karena harga pakan yang cukup tinggi, jadi para peternak terpaksa menaikkan harga jual," kata Loka Santika.
Dia mengaku cukup kesulitan untuk mencari solusi. "Nanti kami akan coba koordinasi dengan dinas terkait, agar harga pakan ternak bisa turun. Karena jika harga pakan normal maka otomatis harga daging ayam juga pasti normal," katanya.
(hsa/hsa)