Berkah TV Analog Mati, 50 Unit STB Laku Dalam 5 Jam

Denpasar

Berkah TV Analog Mati, 50 Unit STB Laku Dalam 5 Jam

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 01 Apr 2023 20:45 WIB
Pemilik Toko Basis Utama, Wayan SutrisnaΒ saatΒ melayani pembeli STB, Sabtu (1/4/2023).
Pemilik Toko Basis Utama, Wayan SutrisnaΒ saatΒ melayani pembeli STB, Sabtu (1/4/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Toko elektronik di Kota Denpasar, Bali, dibanjiri pembeli perangkat set top box (STB) setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan siaran TV analog di Bali dan Palembang berakhir pada 31 Maret 2023. Warga yang masih memiliki TV analog diimbau untuk beralih ke siaran digital.

Salah satu toko elektronik di Jalan WR Supratman, Denpasar, Bali, mampu menjual 50 unit STB hanya dalam kurun waktu lima jam. Toko tersebut buka dari pukul 11.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stok STB di toko sudah habis untuk hari ini. Ini masih nunggu stok datang lagi. Tadi sampai ada pembeli yang balik karena tidak dapat STB," kata pemilik Toko Basis Utama Wayan Sutrisna saat ditemui detikBali, Sabtu (1/4/2023) sore.

Sutrisna menuturkan harga STB yang ditawarkan di tempatnya mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribuan. Ia mengaku penjualan perangkat STB sempat lesu, terutama karena kebijakan suntik mati siaran TV analog sempat ditunda.

ADVERTISEMENT

"Dulu waktu isunya siaran TV akan mati tahun lalu, itu 10 unit STB laku per hari. Penjualan turun lagi karena siarannya batal mati. Tapi, sekarang ini yang paling ramai karena siaran TV analog sudah mati," imbuhnya.

Sutrisna mengatakan penggunaan alat STB memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya, yakni kualitas tayangan TV menjadi lebih cerah dan jernih.

Salah satu pembeli, Ketut Suwastawa (45) menyebut penggunaan perangkat STB memberatkan dirinya. Namun, ia terpaksa membeli agar bisa menonton siaran TV favorit setiap saat.

"Harga Rp 250 ribu ya agak berat untuk saya apalagi di keadaan seperti sekarang ini. Lebih baik kan bisa seperti dulu (tanpa menggunakan STB) dan tidak pakai alat-alat ini," ujarnya.

Suwastawa sebenarnya sudah mengetahui informasi penghentian TV analog sejak tahun lalu. Hanya saja, dia terus menunda untuk membeli STB. "Baru beli STB sekarang karena kemarin-kemarin kan ASO-nya diundur-undur terus dan tidak jadi. Sampai akhirnya kemarin malam siaran TV benar-benar mati," tuturnya.




(iws/efr)

Hide Ads