Warga Kota Denpasar beramai-ramai memburu set top box (STB). Seperti diketahui, Analog Switch Off (ASO) atau TV analog disuntik mati pada Sabtu (1/4/2023) pukul 00.00 Wita.
Masyarakat tak punya pilihan lain untuk tetap bisa menonton TV. Namun, tak sedikit dari mereka mengeluhkan harga STB yang terlalu tinggi.
Baca juga: TV Analog Mati, Warga Karangasem Bingung |
detikBali berkesempatan berbincang dengan salah satu pembeli STB di Toko Basis Utama, Putu Iriawan (33). "Bagi saya ini agak membebani karena harus beli alat baru dengan harga sekitar Rp 250 ribu. Jadi, agak memberatkan," aku pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini.Namun, ia tetap membeli STB meski dengan berat hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan serupa datang dari Ketut Suwastawa (45) yang tampak membeli tiga STB di hari yang sama. "Harga Rp 250 ribu ya agak berat untuk saya apalagi di keadaan seperti sekarang ini. Lebih baik kan bisa seperti dulu (tanpa menggunakan STB) dan tidak pakai alat-alat ini," ujarnya.
Suwastawa sudah mengetahui informasi penghentian TV analog sejak tahun lalu.Hanya saja, sambungnya, ia terus menunda untuk membeli STB.
"Baru beli STB sekarang karena kemarin-kemarin kan ASO-nya diundur-undur terus dan tidak jadi. Sampai akhirnya kemarin malam siaran tv benar-benar mati," tuturnya.
Pembeli STB lainnya, Made Ari (23) menganggap harga Rp 250 tak begitu memberatkan untuk satu STB. "STB ini kan cuma beli sekali dan bakal dipakai untuk berbulan-bulan. Kualitas siarannya juga nanti lebih jernih (dibandingkan dengan TV analog)," katanya.
(efr/iws)