Erick Thohir Ungkap Harga Pertamax Bisa Kembali Turun

Erick Thohir Ungkap Harga Pertamax Bisa Kembali Turun

Tim detikFinance - detikBali
Rabu, 07 Sep 2022 22:32 WIB
Suasana di salah satu SPBU di Ciamis.
Ilustrasi - Suasana di salah satu SPBU. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Bali -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax bisa saja kembali turun. Namun, hal itu terjadi jika harga minyak mentah dunia turun.

"Mungkin saja, karena gini loh kalau hari ini harga crude oil US$ 95 berarti kalau crude oil harganya US$ 75, alhamdulillah. Atau US$ 65 alhamdulillah, ya pasti harga Pertamax turun," kata Erick di Gedung Bank Mega, Jakarta, Rabu (7/9/2022), seperti dikutip dari detikFinance.

Menurut Erick, keputusan pemerintah kemarin sebenarnya bukan menaikkan harga, tapi mengurangi subsidi BBM. Pertamax menjadi salah satu BBM Pertamina yang ikut mengalami kenaikan harga. BBM RON 92 kini dibanderol Rp 14.500/liter dari sebelumnya Rp 12.500/liter. Berikutnya Pertalite juga naik dari Rp 7.650/liter jadi Rp 10.000/liter dan solar subsidi naik dari Rp 5.150/liter jadi Rp 14.500/liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan yang selalu diingatkan yang kita lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi. Ini kadang-kadang masyarakat sering terlupakan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga BBM ini dipicu naiknya harga minyak dunia dan kenaikan subsidi energi yang terus meningkat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran subsidi dalam Perpres 98 Tahun 2022 sudah naik tiga kali lipat dalam bentuk subsidi BBM dan LPG, yang tadinya Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun.

ADVERTISEMENT

Singgung Kenaikan Gaji
Kenaikan harga BBM berdampak terhadap berbagai sektor. Tak terkecuali harapan para pekerja soal kenaikan gaji di tempatnya bekerja.

Hal itu pun mendapat sorotan dari Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya,penyesuaian gaji karyawan pasti akan dilakukan oleh perusahaan.

"Kalau masalah kenaikan gaji ini kan kebijakan masing-masing perusahaan dan memang biasanya ada adjustment saat inflasi itu selalu," ungkap Eric kepada media, di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).

"Yang namanya adjustment atau gaji di-adjust atau diperbaiki, itu di semua perusahaan seperti itu, pasti akan dilakukan," imbuhnya.

Erick menyebut, di tengah kekhawatiran masyarakat akan kenaikan biaya di berbagai sektor, pihaknya berupaya menyeimbangkan dengan beberapa program untuk masyarakat, salah satunya Program Makmur Petani.

"Di mana Makmur Petani ini petani diberi pembiayaan, lalu dikasih pupuk dan bibit yang benar oleh PT Pupuk, dikasih asuransi gagal panen oleh Jasindo, lalu hasilnya dibeli oleh di Oftik. Yaitu baru empat, baru yang namanya kelapa sawit, gula, itu oleh BUMN, padi dan jagung bersama swasta," jelas Erick.




(iws/iws)

Hide Ads