Tertinggi Sejak Awal 2022, Inflasi di Kota Denpasar Tembus 6,72 %

Tertinggi Sejak Awal 2022, Inflasi di Kota Denpasar Tembus 6,72 %

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 22 Agu 2022 20:25 WIB
Suasana operasi pasar di Pasar Badung, Bali pada Senin (22/8/2022
Suasana operasi pasar di Pasar Badung, Bali pada Senin (22/8/2022) (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri)
Denpasar - Kota Denpasar mengalami inflasi hingga 6, 72 persen pada Juli 2022 lalu. Angka inflasi ini menjadi data tertinggi sejak awal tahun 2022.

Seperti diakui Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Senin (22/8/2022). Dikonfirmasi di sela-sela meninjau operasi pasar di Pasar Badung, dirinya tak menampik dengan tingginya inflasi di Kota Denpasar

"Kalau sampai kenaikan terjadi 0,6 persen per bulan maka dalam 2 bulan inflasi bisa mencapai 7,8 persen sampai 8 persen dan jika itu terjadi maka kasihan masyarakat karena tingkat ekonomi masih belum stabil," Arya Wibawa

Untuk itu, guna mengantisipasi lonjakan inflasi, pihaknya menggelar operasi pasar di Pasar Badung dan Pasar Kreneng mulai dari tanggal 22 Agustus - 22 Desember 2022.

Menurutnya, operasi pasar tersebut akan membantu masyarakat dalam memberikan harga kebutuhan pokok yang lebih murah. Selain itu, juga berguna untuk menekan laju inflasi di Kota Denpasar.

Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Bali, Diah Utari menuturkan dengan menghadirkan operasi pasar dapat memberikan efek psikologis bagi pedagang.

"Mereka akan pikir-pikir dalam menjual harga yang lebih tinggi dan kalau dilakukan secara regular yakin ini bisa mengendalikan harga. Selain itu, ada 4 strategi yang dilakukan untuk menekan lonjakan harga pasar, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, komunikasi efektif dan operasi pasar," sebut Diah Utari.

Dalam kesempatan tersebut, detikBali pun berkesempatan bertemu dengan salah satu pengunjung pasar, yakni Ni Nyoman Ayu Trisna (35).

Ia mengaku gembira dengan adanya operasi pasar yang berlaku hingga bulan Desember 2022 tersebut.

"Harganya lebih murah. Biasanya beli bawang merah 1 kg bisa lebih dari Rp 30 ribu tapi kalau di sini jadi lebih murah dan itu turun sampai 23 ribuan. Terus kalau cabai rawit sama cabai merah juga lebih murah," aku Ayu Trisna.


(dpra/dpra)

Hide Ads