Soal Subsidi Kedelai, Perajin Tahu-Tempe: Kalau Dapat Bersyukur

Soal Subsidi Kedelai, Perajin Tahu-Tempe: Kalau Dapat Bersyukur

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 30 Jun 2022 19:33 WIB
Lailati Aminah saat ditemui di tempat memproduksi tahu dan tempe di Lingkungan Bangras, Kelurahan Karangasem Kamis (30/6/2022)
Lailati Aminah saat ditemui di tempat memproduksi tahu dan tempe di Lingkungan Bangras, Kelurahan Karangasem Kamis (30/6/2022). Foto: I Wayan Selamat Juniasa
Karangasem -

Lailati Aminah (42) salah seorang perajin tahu tempe yang ada di Lingkungan Bangras, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem mengatakan pihaknya tidak terlalu memikirkan bantuan subsidi kedelai dari pemerintah.

Sebab saat ini harga kedelai di pasaran mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Jika dapat bantuan subsidi kedelai selisihnya sekitar Rp 2 ribu. Selisih tersebut dirasakan masih tetap mahal jika dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 7 ribu per kilogram.

"Saya tidak terlalu memikirkan itu, kalau dapat bantuan ya saya bersyukur kalau tidak juga tidak apa-apa. Saya akan tetap memproduksi tahu dan tempe setiap hari," kata Aminah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat mahalnya harga kedelai saat ini, membuat para perajin tahu dan tempe yang ada di Kabupaten Karangasem terpaksa menyiasatinya dengan menipiskan ukuran tahu supaya tidak sampai merugi.

Aminah sendiri menjual tempe ukuran kecil dengan harga Rp 5 ribu/3 biji, sedangkan tahu dijual Rp 5 ribu per potong.

"Tapi, ada beberapa tempe yang ukurannya tetap sama seperti yang saya kirim ke RSUD Karangasem itu dengan berat 1 kilogram tapi harganya yang saya naikkan dari Rp 13 ribu menjadi Rp 17 ribu," ungkap Aminah.

ADVERTISEMENT

Aminah juga mengaku bahwa terkait dengan mahalnya kedelai saat ini dari pihak pemerintah melalui dinas terkait juga sempat datang ke tempat produksinya. Tapi tidak memberikan bantuan hanya menyarankan supaya tidak berhenti memproduksi tahu tempe.

Karena masyarakat banyak yang mengkonsumsi makanan tersebut. Juga menyarankan agar tahu dan tempe ukurannya lebih diperkecil untuk menyiasati mahalnya harga kedelai saat ini.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads