Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah menjadi tahun istimewa bagi para pegiat pariwisata di Bali, khususnya Kota Denpasar.
Pasalnya, sejak dilonggarkannya kebijakan dari pemerintah, kini masyarakat telah diizinkan untuk mudik setelah dua tahun lamanya tak bisa mudik ke kampung halaman.
Pada lebaran 2022 kali ini juga libur panjang diberlakukan, yakni kurang lebih selama 10 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya, selain mudik, masyarakat pun memiliki kesempatan untuk berlibur atau wisata ke berbagai destinasi, salah satunya di Kota Denpasar, Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani ketika dihubungi detikBali mengatakan, dari data telah ada 85-90 persen booking-an hotel yang masuk selama libur lebaran.
"Saat ini okupansi hotel di Denpasar masih didominasi wisatawan domestik," sebutnya pada Rabu (27/4/2022).
Menurutnya, untuk saat ini kawasan Sanur merupakan kawasan favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu liburannya.
"Selain liburan, wisatawan yang datang kesini biasanya juga untuk berbisnis," kata Dezire Mulyani.
Pihaknya pun mengaku optimis pariwisata di Kota Denpasar akan membaik mengingat dari tingkat bookingan hotel yang tinggi serta ditambah dengan libur panjang lebaran.
Menurutnya, untuk saat ini jumlah hotel di Kota Denpasar yang aktif beroperasi yakni sekitar 70-75 persen.
Dan dalam kesehariannya, hotel-hotel tersebut diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta memastikan tamu merasa aman dan nyaman.
"Kami sangat berharap wisatawan mancanegara dan domestik akan berkunjung dan menginap di Denpasar serta mengunjungi objek-objek wisata disini. Terutama di daerah Sanur yang baru kami benahi," jelas Dezire Mulyani..
Menurutnya, dengan dibenahinya kawasan Sanur tentunya dapat menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk datang berkunjung.
Selain itu, kata Dezire Mulyani, pihaknya juga akan menggelar acara Naluriku Menari guna menarik perhatian masyarakat.
"Kami memberikan ruang bagi para seniman untuk menampilkan kreatifitas mereka setelah sekian lama memendam keinginan untuk tampil. Total ada 1.300 penari, 91 seniman, dan ada juga acara sarasehan," ungkap Dezire Mulyani.
Kata dia, acara Naluriku Menari ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Tari Sedunia pada 29 April 2022.
"Untuk menaikkan jumlah kunjungan, kami membuat event-event dan ini salah satunya. Kami mengundang para penari dari dan luar Bali, bahkan dari India juga ada. Konsep acara ini adalah mereka menari selama 12 jam, dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam," sebutnya.
Nantinya, para penari ini akan menari secara non stop dalam empat sesi.
Acara ini tidak memungut biaya dan akan diadakan di Gedung DNA dan Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali.
(dpra/dpra)