Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Buleleng tengah mengalami krisis kader. Regenerasi makin sulit di tengah ketatnya persaingan antarpartai besar dan menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia politik.
Ketua DPC Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, mengatakan mencari kader baru saat ini tidak semudah beberapa tahun lalu. Banyaknya pilihan partai membuat anak muda memiliki lebih banyak alternatif. Sehingga, partai harus bekerja ekstra untuk menarik minat mereka.
"Kita memang akui mencari kader sekarang ini tidaklah mudah dengan begitu banyaknya partai besar," ujar Herryani, Sabtu (7/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herryani menegaskan krisis kader tersebut menjadi alarm serius di internal partai. Jika regenerasi tidak dilakukan dengan baik, keberlangsungan organisasi ke depan bisa terancam.
Sebagai upaya mengatasi krisis tersebut, Partai Demokrat Buleleng mulai mengubah pola pendekatan kaderisasi. Anak muda diajak masuk ke ruang politik dengan cara yang lebih santai dan tidak formal.
"Sekarang musim podcast jadi kita ajak mereka podcast. Diskusi santai di tempat ngopi ngobrol soal politik juga bisa dilakukan. Supaya mereka bisa paham bahwa politik bukan hal yang seram dan kaku. Melalui sosmed juga bisa," jelas Herryani.
Ke depan, Partai Demokrat Buleleng akan menyasar kampus untuk menggaet kader muda. Hal ini penting dilakukan untuk regenerasi kader.
"Kami juga dari dahulu selalu mengadakan pelatihan politik itu caranya kami untuk menggaet kader dengan mengajak gen z," ujar Herryani.
Herryani juga menyinggung soal Partai Demokrat Buleleng yang kehilangan satu kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Hal itu menjadi evaluasi besar agar pembinaan kader ke depan lebih terstruktur.
"Kemarin kami kehilangan satu kursi. Itu jadi pelajaran besar buat kami. Ke depan kami akan lebih serius mencari dan membina kader baru, tetapi tetap merangkul kader lama," tegas Herryani.
"Ke depannya kami akan turun ke akar rumput, tidak hanya pada saat pemilihan, untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat untuk mencarikan solusi," jelas Herryani.
(iws/iws)










































