.webp)
Bupati Klungkung, I Made Satria dan Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra mengecek sejumlah pembangunan infrastruktur di Kabupaten Klungkung. Keduanya turun gunung memastikan proyek selesai tepat waktu.
Peninjauan ini guna proses berjalan sesuai linimasa dan tenggat waktu yang ditetapkan. Dua di antaranya adalah Revitalisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Klungkung II dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan.
"Dikasi tanggal 15 Desember, kalau bisa selesai tanggal 10 Desember. Nanti kita tes uji untuk bisa perbaiki kekurangannya nanti. Kita kejar pembangunannya tapi jangan mengurangi kualitas," kata Tjok Surya kepada pihak puskesmas di sela-sela kunjungan, Rabu (3/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjok Surya mengelilingi ruang belakang puskesmas yang sedang proses pemasangan atap dan plafon. Proyek infrastruktur bernilai kontrak Rp 841 juta itu sudah dimulai pengerjaannya pada Juli 2025 dan masih perlu mengejar 24 persen pembangunan.
Selain bangunan yang direvitalisasi, Tjok Surya juga menyempatkan melihat bangunan utama puskesmas untuk mengecek kelayakan bangunan sekaligus menyapa tenaga medis. Ruang poli gigi dan mulut, ruang laboratorium, dan toilet anak dan lansia disarankan untuk perbaikan minim. Salah satunya pengecatan ulang.
"Nanti dianggarkan untuk ini (toilet) ya. Dicat ulang ini tembok-tembok ruang polinya. Bagian yang hitam (jamur) dicat waterproof," saran Tjok Surya.
Sementara itu, SKB Banjarangkan sedang membangun 3 unit di sisi barat yang digunakan sebagai ruang belajar dan ruang keterampilan. Selama ini, siswa tidak memiliki ruang keterampilan sehingga melakukan praktikum di ruang aula.
"Mundur 2 minggu pelaksanaan pembangunan karena persoalan pencairan dana dan terkendala SKB Banjarangkan dijadikan tempat mengungsi sementara untuk warga Sental Kangin," ujar Plt. Kepala Sekolah SKB Banjarangkan, Anis Nurul Hidayati kepada jajaran Pemkab Klungkung, Rabu (3/12/2025).
"Kami tekankan pada pengelola agar mengejar waktu sampai tanggal 25 Desember ini dan pasti akan terkejar. Karena pekerjaannya sudah hampir-hampir (selesai)," sambung Satria.
Pengerjaan unit tersebut dimulai sejak pertengahan Agustus, setelah pencairan dana dari nilai kontrak Rp 1,2 miliar pada awal Agustus lalu. Satria berharap dengan bertambahnya fasilitas di SKB Banjarangkan akan semakin menunjang pembelajaran termasuk menambah jumlah siswa kejar paket kesetaraan.
Kekurangan sarana dan prasarana dalam kegiatan praktikum juga menjadi catatan Satria. Pihaknya meminta pihak sekolah mengajukan proposal yang merinci kebutuhan mereka supaya bisa segera direalisasikan.
(mud/mud)
