Pemanfaatan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Bali mencapai 30% dari target mencakup 1,5 juta penduduk. Jumlah ini berdasarkan pencatatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali.
"Untuk sampai November sudah mencapai dari target kami 1,5 juta sekarang hampir 300 ribuan, ini belum semua terdata karena anak sekolah. Ketika anak sekolah juga CKG, baru meningkat tajam. Sudah mencapai 30 persen dari yang ditetapkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Bali, Rabu (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anom menyampaikan Denpasar masih menjadi daerah tertinggi yang masyarakatnya memanfaatkan program CKG. Diikuti, Badung dan Gianyar. Sedangkan daerah yang terendah masih Jembrana dan Karangasem. Dinkes Bali, jelas Anom, terus menyosialisasikan program nasional itu.
Anom mengungkapkan Karangasem menjadi daerah dengan capaian terendah karena masyarakatnya banyak yang melakukan CKG di Denpasar.
"Ternyata di Karangasem kan ini by KTP banyak pemeriksaannya di Denpasar. Nah itu yang buat rendah juga di Karangasem, yang punya KTP Karangasem ceknya di Denpasar. Jadi Denpasar tinggi," jelas Anom.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Made Indra, optimistis masyarakat Bali ke depan akan banyak memanfaatkan program CKG. Ia menilai masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya cek kesehatan.
"Sekarang mereka sudah tahu kalau ada CKG ini ada, misalnya gula darah tinggi sehingga upaya-upaya dilakukan. Tetapi, kalau tidak ada cek kesehatan tidak diketahui, maka dari itu ini bermanfaat," jelas Indra.
(iws/iws)











































