Pemkab Badung Kencangkan Ikat Pinggang Usai Penerimaan Pajak Terancam Meleset

Pemkab Badung Kencangkan Ikat Pinggang Usai Penerimaan Pajak Terancam Meleset

Agus Eka - detikBali
Minggu, 26 Okt 2025 14:14 WIB
Bupati Badung I Wayan Adi ArnawaΒ saat ditemui seusai kegiatan gotong royong tanam pohon di Abiansemal, Badung, Bali, Minggu (26/10/2026). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Bupati Badung I Wayan Adi ArnawaΒ saat ditemui seusai kegiatan gotong royong tanam pohon di Abiansemal, Badung, Bali, Minggu (26/10/2026). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bersiap mengencangkan ikat pinggang setelah target pendapatan dari pajak daerah tahun anggaran 2025 terancam meleset. Jelang akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak baru sekitar Rp 6 triliun, jauh dari target di APBD Perubahan sebesar Rp 9,3 triliun.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa memastikan segera melakukan evaluasi komprehensif terhadap target yang dipasang. Ia juga mengambil langkah cepat mengendalikan pengeluaran daerah agar tidak menimbulkan masalah keuangan yang lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apapun itu semua, tentu ini akan kami jadikan sebagai satu evaluasi secara komprehensif nanti terkait dengan target-target yang kami pasang ini," ujar Adi Arnawa, Minggu (26/10/2025).

Adi mengaku sudah menginstruksikan jajarannya agar memastikan kegiatan yang dilakukan selaras dengan ketersediaan kas daerah (Kasda). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya defisit anggaran yang bahkan dapat berujung pada utang daerah.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai nanti kegiatan yang dilaksanakan tidak in line dengan uang yang tersedia di Kasda. Itu akan bisa menyebabkan terjadi utang, bukan hanya defisit, akan terjadi utang," imbuh Adi Arnawa.

Adi Arnawa langsung menginstruksikan penghematan anggaran besar-besaran di seluruh perangkat daerah dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ia mengakui target pendapatan yang dinaikkan dari Rp 8,8 triliun menjadi Rp 9,3 triliun pada APBD Perubahan adalah asumsi yang dipengaruhi banyak faktor, termasuk kondisi eksternal seperti ekonomi global dan geopolitik.

Ada pula faktor internal yang menuntut peningkatan kinerja sumber daya manusia (SDM). Meski begitu, Adi Arnawa optimistis target tersebut masih bisa tercapai di sisa waktu yang ada.

"Mudah-mudahanitu bisa tercapai. Ya doakanlah semua, (target) pendapatan kami bisa tercapai," ujarnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads