Viral Jalan Rusak Lagi Saat Pengerjaan, Dinas PUPR Gianyar Membantah

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Kamis, 23 Okt 2025 19:22 WIB
Foto: Pengerjaaan pelebaran dan pembuatan got di Banjar Belong, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar kemarin sore, Rabu (22/10/2025). (Dok. Dinas PUPR Gianyar)
Gianyar -

Sebuah video yang merekam kerusakan jalan di Banjar Belong, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar viral di dunia maya. Dinarasikan, permukaan jalan tergerus derasnya air hingga dipenuhi koral dan tanah akibat proyek pelebaran jalan yang tidak kunjung selesai.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar, Gede Made Astawiguna dihubungi detikBali, Kamis (23/10/2025) membantah jalan Belong-Batas Bangli itu rusak kembali di tengah pengerjaan.

"Itu bukan sudah dikerjakan. Lagi ada pengerjaan di sana. Kan harus ada perbaikan saluran got, ada pelebaran. Di sana yang airnya mengalir. Masih dalam penanganan. Saya masih mencari alternatif pembuangan airnya," ungkap Astawiguna.

Astawiguna mengeklaim bahwa guna pengaspalan jalan sepanjang 1,975 kilometer, maka pihaknya tengah menyiapkan pelebaran jalan hingga galian got. Untuk itu, kerusakan yang dilaporkan terjadi pada segmen yang memang belum sepenuhnya dikerjakan oleh pihak kontraktor.

Hingga kini, pekerjaan yang selesai dikerjakan, termasuk overlay hotmix, baru pada STA (Stasiun) 0 sampai dengan 850 meter. Sedangkan, kerusakan yang terjadi seperti jalan berlubang atau tergerus, berada di STA 1 kilometer 300 meter, yang berarti belum termasuk segmen yang sudah tuntas dikerjakan.

"Kami perlu luruskan kembali bahwa pekerjaan jalan yang sudah dikerjakan rusak kembali, itu tidak benar," tegas Astawiguna.

Astawiguna juga menceritakan bahwa cuaca hujan yang kerap terjadi belakangan juga menjadi tantangan tersendiri untuk menuntaskan proyek ditargetkan selesai 29 November itu. Bahkan di beberapa titik, termasuk di STA 1,6 kilometer, got existing teridentifikasi mampet (buntu) akibat sumbatan sampah sehingga akan dibongkar dan diganti.

Meski demikian, Astawiguna optimistis proyek yang meliputi pelebaran, pembuatan got, dan pengaspalan (hotmix) yang dikerjakan sejak 3 Juli lalu ini akan selesai sesuai waktu kontrak. Untuk itu, selain atensi dan kontrol sosial yang diberikan oleh masyarakat, Astawiguna mengharapkan juga peran semua orang untuk mencegah kembalinya sumbatan sampah.

"Sebaik apapun infrastruktur, kalau memang ada pemeliharaannya harus kita pelihara. Dari masyarakat juga harus berperan," pungkas Astawiguna.



Simak Video "Video: Jalan Rusak di Tulungagung Ditanami Pohon Pisang oleh Warga"

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork