Warga Tanam Pisang di Jalan Rusak Lobar, PUPR: Perbaikan Tunggu 2026

Warga Tanam Pisang di Jalan Rusak Lobar, PUPR: Perbaikan Tunggu 2026

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 16 Sep 2025 17:47 WIB
Petugas Dinas PUPR meninjau jalan rusak yang ditanami pohon pisang oleh warga Warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.
Petugas Dinas PUPR meninjau jalan rusak yang ditanami pohon pisang oleh warga Warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat. (Foto: dok. PUPR NTB)
Mataram -

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB buka suara setelah warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar), menanam pohon pisang di tengah jalan provinsi jalur Kediri-Kuripan. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki.

Kepala Dinas PUPR NTB Sadimin mengatakan tim Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok sudah turun langsung untuk melakukan pemeliharaan di ruas jalan tersebut.

Sadimin menjelaskan, tim melakukan normalisasi saluran akibat endapan sedimen yang membuat air tidak mengalir lancar hingga meluber ke bahu jalan. Kondisi itu disebutnya menjadi penyebab jalan berlubang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi depannya perlu dilakukan pembongkaran pelat beton permanen yang menutupi saluran pinggir jalan. Keberadaan sedimen, sampah, serta pelat beton permanen yang menutup saluran membuat fungsi aliran terganggu. Akibatnya, air berisiko meluap ke badan jalan, mempercepat kerusakan," kata Sadimin, Selasa (16/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Sadimin, ruang milik jalan di sisi kiri dan kanan tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena banyak endapan tanah, sampah, dan hambatan lain. Beberapa titik juga tertutup pelat beton permanen.

"Kita sudah bersihkan agar aliran air kembali lancar, mencegah genangan saat musim hujan, dan menjaga kondisi badan jalan tetap kering serta awet," ujarnya.

Ia menambahkan, penanganan saluran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga butuh dukungan masyarakat agar tidak menutup saluran secara permanen.

"Ketika saluran bersih, bebas sedimen, serta tidak tertutup pelat beton, maka air hujan dapat mengalir dengan lancar, badan jalan terlindungi dari kerusakan, dan rasa aman serta nyaman masyarakat pun semakin terjamin," katanya.

Perbaikan Jalan Tunggu 2026

Sadimin mengaku perbaikan jalan sepanjang 5 kilometer di jalur Kediri-Kuripan belum bisa dilakukan tahun ini. Proses perbaikan baru direncanakan pada 2026.

"Tahun ini sudah direncanakan, mudah-mudahan tahun depan bisa ditangani. Sekarang proses perencanannya baru ditender. Sekarang baru perencanannya saja beberapa ruas termasuk yang itu. Tahun depan baru diusulkan paket penangananya," jelas Sadimin.

Untuk sementara, PUPR NTB hanya bisa melakukan perbaikan saluran air yang meluber ke bahu jalan sehingga mempercepat kerusakan.

"Kalau tahun sekarang ndak bisa. Lebarnya didiskusikan dulu. Kalau yang sekarang ada yang lebar dan ada yang sempit. Nanti coba kita diskusikan dengan warga. Kalau standarnya kan sekurang-kurangnya lebar 4,5 meter," katanya.

"Di sana kan ada jembatan kecil juga. Karena gak pernah ditangani. Sebenarnya mau ditangani, mau dikasih anggaran Rp 400 juta, kan nanggung. Gak bisa juga, makanya baru perencanaan dulu, tahun depan ditangani," tandasnya.

Sebelumnya, warga Dusun Bangket Dalem menanam pohon pisang di tengah jalan rusak sebagai bentuk protes. Aksi itu disebut dilatarbelakangi kekecewaan warga karena jalan menuju bypass sudah bertahun-tahun rusak namun belum mendapat perhatian pemerintah.

"Sudah lama (jalan) ini tidak diperbaiki, makanya warga protes terus nanam pohon pisang," kata salah seorang warga, Gufron, Senin (15/9/2025).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jalan Rusak di Tulungagung Ditanami Pohon Pisang oleh Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads