Suasana Haru di Peringatan 23 Tahun Bom Bali

Suasana Haru di Peringatan 23 Tahun Bom Bali

Fabiola Dianira - detikBali
Minggu, 12 Okt 2025 19:46 WIB
Masyarakat dan turis meletakkan bunga, lilin, dan berdoa untuk memperingati peristiwa 23 tahun tragedi Bom Bali, Minggu (12/10/2025)
Masyarakat dan turis meletakkan bunga, lilin, dan berdoa untuk memperingati peristiwa 23 tahun tragedi Bom Bali, Minggu (12/10/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Badung -

Peringatan 23 tahun tragedi Bom Bali digelar pada Minggu (12/10/2025). Peristiwa kelam yang terjadi pada 12 Oktober 2002 itu kembali dikenang oleh keluarga korban, warga, serta wisatawan yang sedang berlibur di Bali.

Kegiatan peringatan berlangsung khidmat dengan dihadiri sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Badung, keluarga korban, dan masyarakat umum. Salah satu yang hadir adalah Januar (25), warga yang pamannya menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Kebetulan paman saya bekerja di kafe lokasi pengeboman," ujar Januar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia datang seorang diri untuk mewakili keluarganya dan turut meletakkan bunga di tugu peringatan (Ground Zero). Januar berharap tragedi serupa tak pernah terulang kembali.

ADVERTISEMENT

"Semoga tahun ini Bali lebih baik lagi, tidak kecolongan lah seperti aksi-aksi teror yang sebelumnya. Karna tiap tahun selalu ada yang ditangkap tug terortis. Semoga pihak keamanan lebih bekerja keras lahi mengamankan bali," katanya.

Turis Asing Ikut Beri Penghormatan

Selain warga lokal, wisatawan asing juga terlihat hadir dalam upacara peringatan tersebut. James dan Nicole, pasangan asal Australia, datang untuk memberikan penghormatan kepada para korban.

"Kami datang untuk memberikan penghormatan kepada semua orang yang meninggal dalam peristiwa Bom Bali. 23 tahun itu momen yang besar," ujar James.

Meski tidak memiliki keluarga atau teman yang menjadi korban, keduanya merasa terpanggil untuk datang dan menunjukkan rasa simpati. Mereka turut menaruh bunga dan berdoa di depan tugu peringatan.

"Tentu saja ini menyedihkan, bukan hanya untuk Australia, tapi juga untuk Bali dan masyarakat Bali. Ini adalah hal yang menyedihkan," katanya.

James berharap seluruh pihak yang terdampak bisa terus pulih, serta hubungan antara Indonesia dan Australia semakin erat.

"Saya berharap semua orang yang terdampak bisa pulih, dan peristiwa ini membuat hubungan antara kedua negara kita semakin erat. Kita bisa terus melanjutkan hubungan baik yang telah terjalin," harapnya.

Meski mengenang tragedi kelam, James tetap menilai Bali sebagai tempat yang indah dengan masyarakat yang ramah.

"Orang-orangnya baik, pemandangannya indah. Bali adalah tempat yang sangat menyenangkan," ujarnya.

Tak hanya wisatawan asing, wisatawan domestik juga terlihat mengikuti momen peringatan tersebut. Maya, wisatawan asal Ambon yang sedang berlibur di kawasan Legian, mengaku datang karena rasa simpati.

"Kebetulan di sini. Pingin ke sini lihat dan merasa simpati. Karena saya mengikuti peristiwa di media sosial aja," katanya.

Usai menaruh bunga dan berdoa, Maya turut merasakan duka bagi keluarga korban.

"Ya kasihan, rasa simpati juga. Keluarga korban juga kalau dilihat kasihan kan ditinggalkan keluarga," ujarnya.

Ia berharap tragedi Bom Bali dapat menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tak terulang.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Suasana Haru di Peringatan 23 Tahun Bom Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads