Menteri KKP Sebut Temuan Cesium di Udang Cikande Rugikan US$ 2 Miliar

Menteri KKP Sebut Temuan Cesium di Udang Cikande Rugikan US$ 2 Miliar

Fabiola Dianira - detikBali
Senin, 06 Okt 2025 17:59 WIB
Sakti Wahyu Trenggono, Mentri Perikanan dan Kelautan di acara pembukaan Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) ke 32 di Nusa Dua, Badung, Bali. Senin (6/10/2025). (Fabiola Dianira)
Foto: Sakti Wahyu Trenggono, Mentri Perikanan dan Kelautan di acara pembukaan Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) ke 32 di Nusa Dua, Badung, Bali. Senin (6/10/2025). (Fabiola Dianira)
Badung -

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, menyoroti serius temuan kandungan Cesium-137 pada produk udang asal Indonesia. Ia menilai kasus ini berpotensi mematikan usaha para pembudidaya serta merugikan nilai ekspor yang bernilai US$ 2 miliar.

Masalah ini muncul setelah otoritas Amerika Serikat menemukan indikasi kontaminasi Cesium-137, unsur radioaktif hasil reaksi nuklir, pada udang yang diekspor dari Indonesia. Padahal, nilai ekspor udang ke Amerika Serikat mencapai US$ 1,7 miliar hingga US$ 2 miliar setiap tahunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Udang kita ke Amerika 1,7 billion ekspornya ke Amerika saja. Sekarang 1,7 sampai 2 billion di belakangnya itu puluhan juta pembudidaya, termasuk yang bekerja yang di tambak udang," dalam pidato acara Pertemuan Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Mitra Pembangunan serta Launching e-Log book V3 di Nusa Dua, Bali, Senin (6/10/2025)

Ia menjelaskan dampak ekonomi dari kasus ini memang tidak terjadi secara langsung. Namun, pasar ekspor bisa rusak dalam waktu enam bulan ke depan.

ADVERTISEMENT

"Begitu ini berdampak sekarang ini, terjadi belum. 6 bulan lagi seluruh udang hancur total habis. Padahal pasarnya itu besar," katanya.

Lebih lanjut, Trenggono mempertanyakan asal usul Cesium-137, mengingat Indonesia tidak memiliki fasilitas atau aktivitas nuklir yang bisa menjadi sumber kontaminasi tersebut.

"Cesium 137 itu adalah fusi bukan dari alam. Itu adalah nuklir yang sumbernya dari fusi, fusi itu nuklir. Bukan dari alam. Indonesia nggak punya PLTN. Indonesia nggak punya pengembangan senjata nuklir. Kok ada cesium?" katanya heran.

Terkait hal ini, ia telah menyerahkan proses investigasi lebih lanjut kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Yasudah itu biar urusannya BRIN lah. Tapi yang jelas adalah harusnya itu nggak boleh," katanya.

Saat ini, KKP bersama instansi terkait tengah berupaya meyakinkan kembali pasar Amerika bahwa seluruh produk perikanan Indonesia aman dan bebas dari kontaminasi yang dilarang.

"Kami harus meyakinkan ke market di Amerika khususnya supaya seluruh produk perikanan kita yang menuju ke sana kita sudah pastikan itu terbebas dari kontaminasi yg dilarang. Termasuk cesium diantaranya," jelasnya.

Sementara itu, pabrik pengolahan udang di Cikande, Banten, yang menjadi sumber kontaminasi saat ini dihentikan sementara. Kontaminasi sementara diduga akibat peleburan baja di sekitar pabrik yang menggunakan besi bekas mengandung Cesium sebagai bahan baku.

"Sementara kami hentikan dulu. Lalu kan ada beberapa indikasi yang kami bisa deteksi. Di sampingnya itu ada pabrik peleburan baja yang kebetulan bahan bakunya itu kan besi bekas itu yang mengandung Cesium. Kan alatnya yang punya bapeten," imbuhnya.

Saat ini KKP dan Menko Pangan sedang berkoordinasi untuk menuntaskan permasalahan ini.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads