Polemik Tembok GWK Usai Setahun Isolasi Warga: Viral Dulu, Dibongkar Kemudian

Polemik Tembok GWK Usai Setahun Isolasi Warga: Viral Dulu, Dibongkar Kemudian

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 02 Okt 2025 07:30 WIB
Tembok GWK yang bikin warga Ungasan, Badung, terisolasi selama setahun akhirnya dibongkar, Rabu pagi (1/10/2025). (Agus Eka/detikBali)
Suasana pembongkaran tembok GWK yang mengakibatkan warga Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, terisolasi selama setahun, Rabu (1/10/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali). (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Setahun sudah warga di Banjar Adat Giri Dharma, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, terisolasi di tanah yang mereka tinggali secara turun temurun. Akses jalan ratusan warga di lingkungan itu terhalang tembok yang dibangun oleh manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Investor bahkan mendirikan tembok persis di depan pintu masuk rumah warga. Kisah pedih itu terjadi tak jauh dari lokasi berdirinya patung Dewa Wisnu - dewa penjaga alam semesta menurut mitologi Hindu - yang kemudian menjadi ikon pariwisata Bali.

Setelah setahun membuat warga terisolasi, tembok yang dibangun investor itu tersebut akhirnya mulai dibongkar pada Rabu (1/10/2025). Pembongkaran dilakukan setelah polemik tembok GWK itu viral dan menjadi sorotan publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama setahun kami sangat-sangat merasakan kesengsaraan itu, sangat-sangat menyedihkan," tutur I Nyoman Tirtayasa, salah seorang warga Banjar Giri Dharma, Ungasan, saat menyaksikan pembongkaran tembok yang menghalangi aktivitas mereka selama setahun, Rabu.

ADVERTISEMENT

Suara palu beradu beton memecah kesunyian di lingkungan itu saat tembok tersebut mulai dibongkar. Wajah haru warga muncul saat sejumlah pekerja merobohkan beton dan tiang-tiang yang selama ini menghalangi akses mereka.

Tirtayasa menuturkan ada banyak momen sulit yang mereka hadapi selama setahun terakhir. Mulai dari urusan keluarga yang sakit, warga yang meninggal, hingga upacara pernikahan anaknya.

"Harus keliling lewat semak-semak karena kami tidak punya akses dan tidak punya jalan keluar masuk menuju rumah," imbuhnya.

Wayan Suardika setali tiga uang.Warga yang juga terisolasi akibat pembangunan tembok GWK itu mengharuskan dirinya selama ini meminjam lahan kosong milik orang lain sebagai akses keluar masuk rumah. "Aktivitas sangat terganggu," ujarnya.

Preseden Buruk Investasi di Bali

Anggota DPRD Badung I Wayan Puspa Negara menyebut kasus tembok GWK yang mengisolasi akses warga sebagai preseden buruk dalam dunia investasi di Bali. Ia menekankan pentingnya investor menciptakan hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

"Investasi tidak akan bertumbuh dengan baik kalau tidak mendapat dukungan dari masyarakat atau secara sosial," kata Puspa Negara saat meninjau pembongkaran tembok yang menghalangi akses warga Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, Rabu.

Menurut Puspa Negara, harus ada sikap saling menghargai antara pengelola investasi dan masyarakat. Jika tidak, dia berujar, masyarakatlah yang akan menanggung akibatnya.

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi patung tertinggi ke-4 di dunia. Butuh waktu 28 tahun untuk mewujudkan mahakarya sekaligus ikon Pulau Bali itu.Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. (Foto: Ni Made Nami Krisnayanti)

Puspa Negara mengapresiasi kesabaran warga Banjar Giri Dharma yang rela menunggu selama setahun tanpa melakukan aksi protes keras. Setelah polemik itu mendapat sorotan publik, tembok yang menghalangi akses warga di sekitar kawasan GWK itu akhirnya mulai dibongkar sejak Rabu pagi.

"Kami berharap dia (investor) jangan terlalu eksklusif terhadap masyarakat. Ayo ciptakan harmonisasi antara investasi dengan masyarakat," ujar Puspa Negara.

"Masyarakat harus dapat menikmati sebesar-besarnya pertumbuhan ekonomi di sekitar ini," imbuh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung itu.

Pembongkaran tembok pagar tersebut juga merupakan respons atas rekomendasi DPRD Provinsi Bali pada 22 September lalu. Rekomendasi DPRD Bali tersebut menyatakan semua tembok yang memblokir akses warga harus dibongkar.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster juga memanggil manajemen GWK ke Rumah Jabatan Gubernur, Jayasabha, Selasa (30/9/2025). Koster memerintahkan agar GWK membongkar tembok yang menutup akses warga.

Manajemen GWK Bakal Geser Tembok

Manajemen GWK bakal menggeser beberapa titik tembok pembatas di sisi selatan pintu masuk kawasan wisata yang terletak di Desa Ungasan itu. Langkah ini diambil untuk membuka kembali akses jalan warga yang sempat dihalangi tembok.

Komisaris Utama PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN), Sang Nyoman Suwisma, menjelaskan pengelola GWK menghormati kebutuhan warga terhadap akses jalan tersebut. Diketahui, tembok yang dibangun pengelola GWK sebelumnya mengakibatkan warga Banjar Giri Dharma, Ungasan, terisolasi.

"Tanah yang berada dalam kawasan GWK secara sah adalah milik perusahaan. Namun demikian, GWK memahami adanya kebutuhan masyarakat terhadap akses jalan tersebut," ujar Suwisma dalam keterangan resminya, Rabu (1/10/2025) malam.

"Untuk itu, atas kebijaksanaan dari perusahaan, kami membuka kembali pembatas perimeter tersebut," imbuhnya.

GWK, dia berujar, berkomitmen menjaga keberlangsungan kawasan dan berupaya selaras dan harmonis dengan masyarakat setempat. Suwisma menjelaskan GWK sejak awal berdiri telah mempekerjakan ratusan pekerja lokal Bali dan mewadahi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di area sekitarnya.

"Selain itu, GWK secara konsisten menjalankan program CSR bertajuk Literasi Budaya Anak Bangsa, yang telah mengundang lebih dari 10.000 siswa sekolah dasar untuk belajar budaya," imbuhnya.

Diketahui, manajemen GWK mengadakan audiensi dengan Kantor Wilayah BPN Provinsi Bali pada Selasa (30/9/2025). Dalam pertemuan tersebut, pihak GWK menyerahkan dokumen terkait objek yang dipermasalahkan untuk diverifikasi bersama.

Berdasarkan keterangan resmi BPN Bali yang diterima detikBali, hasil verifikasi data menunjukkan sebagian bidang tanah di kawasan GWK yang selama ini dipergunakan sebagai badan jalan masih berstatus sebagai aset kepemilikan PT Garuda Adhimatra Indonesia.

Meski demikian, manajemen GWK menyatakan berkomitmen untuk membuka akses tersebut bagi masyarakat. Adapun, sejumlah titik akses warga yang terhalang tembok mulai dibongkar sejak Rabu pagi.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Kata DPRD Badung Usai Cek Tembok GWK yang Tutup Akses Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads