Keras Kepalanya Netanyahu Tak Mau Akui Palestina meski Didesak Negara Eropa

Internasional

Keras Kepalanya Netanyahu Tak Mau Akui Palestina meski Didesak Negara Eropa

Novi Christiastuti - detikBali
Sabtu, 27 Sep 2025 10:24 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 26: Prime Minister of Israel Benjamin Netanyahu speaks at the 80th session of The United Nations General Assembly (UNGA) on September 26, 2025 in New York City. This years theme for the annual global meeting is:Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.   Alexi J. Rosenfeld/Getty Images/AFP (Photo by Alexi J. Rosenfeld / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
Denpasar -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tetap keras kepala untuk mencegah terbentuknya negara Palestina. Dia menyebut pengakuan yang diberikan beberapa negara Eropa untuk Palestina sama saja memberi imbalan kepada kelompok Hamas.

Hal itu diungkapkan Netanyahu dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, pada Jumat (26/9) waktu setempat. Netanyahu menuduh para pemimpin Eropa yang mengakui negara Palestina telah mendorong Israel ke dalam bunuh diri nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Israel tidak akan membiarkan Anda memaksakan negara teroris kepada kami," kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan sebagian melalui pengeras suara militer Israel di Jalur Gaza.

Netanyahu menegaskan dirinya akan menuntaskan pekerjaan melawan Hamas. Ia pun tak peduli meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah tercapai. Sebelumnya, beberapa negara Barat seperti Inggris dan Prancis juga telah menyatakan pengakuan terhadap negara Palestina.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak akan melakukan bunuh diri nasional karena Anda tidak memiliki nyali untuk menghadapi media yang bermusuhan dan massa antisemitisme yang menuntut darah Israel," ujar Netanyahu.

Serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 telah memicu serangan mematikan Tel Aviv terhadap Jalur Gaza. Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, yang merupakan rival Hamas mengutuk serangan tersebut.

Netanyahu tidak menyinggung isu aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat. Di sisi lain, isu itu sempat diserukan oleh beberapa anggota kabinetnya sebagai cara untuk mematikan prospek berdirinya negara Palestina.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump yang biasanya mendukung Netanyahu telah melontarkan peringatan tentang pencaplokan Tepi Barat saat mengajukan rencana perdamaian untuk Jalur Gaza. Rencana itu mencakup perlucutan senjata Hamas. Trump bahkan secara terang-terangan menegaskan dirinya tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat.

Meski begitu, Netanyahu melontarkan pujian untuk Trump dalam pidatonya itu. Netanyahu menyebut dirinya akan menemui Trump di Gedung Putih pada Senin (29/9) pekan depan.

Untuk diketahui, pidato Netanyahu di Sidang Umum PBB ini diwarnai aksi walkout massal oleh para delegasi berbagai negara. Aksi protes juga digelar di area Times Square, New York, yang menyerukan penangkapan Netanyahu.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Israel Bersiap Caplok Gaza, Tank Berbaris di Perbatasan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads