Sungai Betel Karangasem Dinormalisasi Agar Banjir Tak Terulang

Sungai Betel Karangasem Dinormalisasi Agar Banjir Tak Terulang

Sui Suadnyana, Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 24 Sep 2025 16:41 WIB
Alat berat BWS Bali-Penida melakukan normalisasi Sungai Betel untuk mencegah terjadinya banjir susulan, Rabu (24/9/2025). (Dok. BPBD Karangasem)
Foto: Alat berat BWS Bali-Penida melakukan normalisasi Sungai Betel untuk mencegah terjadinya banjir susulan, Rabu (24/9/2025). (Dok. BPBD Karangasem)
Karangasem -

Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida akhirnya menormalisasi Sungai Betel di Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem. Normalisasi dilakukan untuk mencegah banjir jika terjadi hujan deras.

"Normalisasi ini dilakukan untuk melakukan pencegahan jika kembali terjadi hujan deras tidak sampai menyebabkan banjir," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Rabu (24/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Sungai Betel dua kali meluap saat dilanda hujan deras. Luapan air Sungai Betel membuat puluhan rumah tergenang. Bahkan, air yang menggenang rumah hingga kini belum surut total.

Arimbawa mengatakan normalisasi dilakukan di sepanjang sungai yang mengalami pendangkalan. Satu alat berat dikerahkan dalam normalisasi sungai itu. Material yang dikeruk kemudian ditaruh di bibir sungai.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, juga dilakukan pemasangan bronjong di lokasi air meluap. Pemasangan bronjong dan normalisasi tersebut diharapkan dapat mengurangi air masuk ke pemukiman warga.

Selain menormalisasi sungai, BPBD Karangasem juga masih berupaya melakukan penyedotan air yang menggenangi rumah warga. Ketinggian air yang menggenang rumah warna sudah berkurang. Cuaca diharapkan terus bersahabat dan proses penyedotan bisa cepat selesai supaya masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan aktivitas seperti biasa.

"Selama proses penyedotan, kami juga droping air bersih untuk masyarakat terdampak menggunakan mobil tangki supaya ketersediaan air mereka terpenuhi," ujar Arimbawa.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads